40. Mata-mata Appa

725 131 10
                                    

Irene kerap kali menggangu Rio saat di rumah nya, seperti hari ini, ia mengeluh lapar tapi tak mau merepotkan sang pemilik rumah, jadi Rio pun memutuskan untuk membuat ramen, Irene tak tinggal diam.

Irene kerap kali menggangu Rio saat di rumah nya, seperti hari ini, ia mengeluh lapar tapi tak mau merepotkan sang pemilik rumah, jadi Rio pun memutuskan untuk membuat ramen, Irene tak tinggal diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene menyelinap ke pelukan Rio seolah mencari perhatian, padahal mereka tidak dalam status berkencan.

Cup

Irene mengecupi bibir Rio yang kini menjadi candu bagi nya.

"Noona" Rio tersenyum salah tingkah.

"Rasanya aku tak bisa diam sast di dekat mu" kata Irene, lagi-lagi Rio hanya tersenyum.

"Awas" tangan kiri Rio memeluk punggung Irene, dan tangan kanan nya menuang ramen yang sudah matang ke dalam mangkok.

"Aku suapi ya?" Bujuk Irene

"Aku bisa sendiri noona" tolak Rio.

"Pokok nya aku yang suapi" paksa Irene, Rio pun pasrah.

"Apa aku boleh mengunjungi kantor mu " tanya Irene sambil menyuapi Rio.

"Boleh" jawab Rio, Irene tentu senang mendengar jawaban dari Rio.
Di tempat lain, Mark datang menghadap Taeyeon, membawa map coklat di tangan nya.

"Apa yang kamu dapat?" Tanya Taeyeon.

"Siap tuan" jawab mark, ia membuka map dan menyerahkan satu lembar foto wanita dewasa, Taeyeon pun menatap foto itu.

"Nama nya Irene Kang, empat puluh dua tahun, single mother, bekerja di perusahaan popok Im" jelas Mark, ia lalu kembali menyerahkan sebuah foto anak-anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nama nya Irene Kang, empat puluh dua tahun, single mother, bekerja di perusahaan popok Im" jelas Mark, ia lalu kembali menyerahkan sebuah foto anak-anak.

"Nama nya Irene Kang, empat puluh dua tahun, single mother, bekerja di perusahaan popok Im" jelas Mark, ia lalu kembali menyerahkan sebuah foto anak-anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang