Rio memejamkan kedua matanya, menghirup udara malam dari balkon kamar nya.
"Astaga!"
"Juno" kaget nya sambil membuka kedua matanya, ia lupa tentang Juno yang habis operasi tepat di hari pernikahan Rose, Rio melirik jam dinding di kamar nya, jam sebelas malam, tanpa pikir panjang, ia pun langsung berganti pakaian dan mengendarai mobil nya menuju ke rumah sakit.
Dan setiba nya ia di sana, tentu semua orang sudah tidur, Rio tak berani mengetuk pintu kamar Juno, jadi ia menunggu nya di luar, lalu seorang gadis nampak dari kejauhan berjalan sendirian, hendak pulang setelah jadwal piket sore nya selesai, ia tersenyum melihat siapa pria yang duduk sendirian tengah malam begini.
"Kenapa di sini malam-malam begini?" Tanya gadis yang tak lain adalah dokter Seo itu, Rio mendongak menatap ke sumber suara.
"Mengunjungi Juno, tapi sepertinya aku terlambat, mereka sudah tertidur" jawab Rio, dokter Seo kemudian duduk di samping pemuda itu, sambil celingukan mencari seseorang.
"Mencari siapa?" Tanya Rio ikut mengedarkan tatapan nya.
"Sudah lama aku tak melihat mu bersama Rose" heran dokter Seo, Rio menghela nafas.
"Dia sudah menikah, tentu sekarang sedang bersama suami nya" kesal Rio, dokter Seo sedikit terkejut melihat wajah marah Rio, sang dokter dulu adalah kakak tingkat Rio semasa SMA, ia menaruh rasa pada maknae Kim itu, tapi lagi-lagi terhalang oleh Rose yang selalu menempel ketat pada Rio.
Kini, semua gadis yang dulu menaruh hati pada Rio, berlahan sudah mendapatakan penggantinya, termasuk Krystal yang sudah berkencan dengan dokter ahli bedah Joseph, dan Seo dengan pialang saham bernama Go Kyung Pyo, untuk beberapa saat sang dokter hanya terdiam menatap Rio yang pura-pura tidur sambil terduduk, karena malas melanjutkan obrolan tentang Rose.
"Aku pulang dulu, oppa sudah menjemput ku" pamit nya, ia lalu membuka blazer nya dan menyelimutkan di tubuh Rio, karena ia sekarang benar-benar tertidur.
Keesokan hari nya, Irene terbangun lebih dahulu, karena ia hendak bekerja, tapi, mendapati Rio tertidur di kursi tunggu depan kamar Juno tentu membuatnya terkejut bukan main, ia menatap wajah damai Rio
"Unnie" panggil Cuwie karena Irene begitu lama mematung di depan pintu.
"Eh, unnie berangkat dulu" pamit nya salah tingkah, terkejut karena Cuwie memergoki nya menatap Rio, gadis muda itu pun mendekati pria yang tertidur di kursi.
"Oppa, pindahlah ke dalam" perintah Cuwie membangunkan Rio.
"Hhmm" gumam Rio, ia lalu membuka kedua mata nya karena merasa ada kain hangat yang menyelimuti nya, ia tahu itu milik dokter Seo, Rio pun masuk ke kamar Juno dan melanjutkan tidur nya di ranjang khusus untuk keluarga pasien.
Juno mulai membuka kedua matanya, saat nya ia bangun pagi itu, Cuwie pun mendekati nya.
"Juno, lihat siapa yang datang" ujar Cuwie menunjuk ranjang di samping tempat tidur Juno.
"Woah, hyung" seru Juno girang melihat Rio yang tertidur pulas.
"Jangan keras keras, biarkan Rio hyung tidur terlebih dahulu, karena semalaman ia menunggu mu diluar sana" tegur Cuwie, Juno mengangguk cepat.
Jam sepuluh pagi, Rio baru bangun, dan selama ia tidur, Juno terus tersenyum sambil menatap Rio, dan begitu ia membuka kedua matanya, wajah Juno lah yang ia lihat.
"Juno" kaget Rio yang sepertinya lupa jika ia di rumah sakit, ia pun lalu terduduk, dan tak lama Krystal masuk untuk chek rutin, ia terkejut Juno belum memakan sarapan nya.
"Kenapa belum di makan?" Tanya nya pada Juno.
"Juno menunggu Rio hyung, dok" jawab jujur sang pasien, Krystal pun melirik Rio yang baru bangun tidur.
"Segeralah ajak Juno sarapan, tubuh mu juga lebih kurus sekarang, apa Rose tak mengurus mu dengan baik?" Sindir Krystal, Rio tak menyahut, dia langsung berdiri dan berjalan menuju ke toilet, jengkel dengan kata-kata Krystal
Keluar dari toilet, Cuwie sudah menyiapkan sarapan untuk Rio, membelikan nya nasi ayam hainan, satu cup hot latte art.
"Oppa, ini sarapan mu" Cuwie menyerahkan makanan milik Rio.
"Lalu punya mu?" Tanya Rio
"Aku sudah makan oppa" jawab Cuwie.
"Baiklah" Rio kemudian membuka plastik wrapp yang membungkus menu sarapan milik Juno, yang berada diatas nakas disamping ranjang Juno, Rio lalu duduk memangku nasi ayam hainan nya.
"Kita sarapan bersama ok" ujar nya, mulai menyuapi Juno yang membuka lebar mulut nya, bergantian sambil memakan nasi nya sendiri, Cuwie mengambil video keduanya dan mengirimkan nya pada Irene, berharap sang unnie luluh dengan ketulusan Rio pada putra nya.
Yoong membawa Rose ke rumah sakit, karena semenjak mereka menikah, kesehatan sang istri malah semakin drop, padahal Rose sekarang sudah tidak bekerja.
Dokter Seo memeriksa Rose, ia memasang stetoskop nya sambil menatap wajah sendu sahabat Rio itu.
"Kapan terakhir makan nasi?" Tanya sang dokter.
"Hampir seminggu yang lalu dok" jawab Yoong sang suami.
"Rose, kamu harus makan nasi, sebagai sumber energi mu, jangan hindari daging merah, dan jangan stress" nasihat dokter Seo, bukan tanpa alasan Rose sakit, ia menyesal tak membalas ungkapan perasaan Rio kala ia akan menikah seminggu yang lalu, dan itu menjadi beban bagi nya sekarang, ia tak bisa membayangkan wajah Rio, karena terakhir bertemu, ia berusaha untuk tak menatap cinta pertama nya itu.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Osteosarcoma
Fanfictionosteosarcoma adalah salah satu jenis kanker tulang yang menyerang pada tulang panjang, seperti tulang kering atau tulang paha, yaitu tumbuh nya sel-sel tulang baru yang tidak di butuhkan, sehingga menimbulkan tekanan pada sekitar yang menyebabkan ra...