39. Pysichal Touch

704 117 28
                                    

Juno tak kunjung keluar dari kamar nya, dan kesempatan ini di manfaatkan sang ibu dengan sangat baik, saat Rio tengah serius menyaksikan berita olahraga, Irene diam-diam menaikan kedua kaki nya ke pangkuan Rio, dengan was-was ia menunggu reaksi pemuda itu.

Juno tak kunjung keluar dari kamar nya, dan kesempatan ini di manfaatkan sang ibu dengan sangat baik, saat Rio tengah serius menyaksikan berita olahraga, Irene diam-diam menaikan kedua kaki nya ke pangkuan Rio, dengan was-was ia menunggu reaksi pe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi Rio tak berusaha menurunkan kaki Irene dari atas pangkuan nya, serangan Irene mulai ke tahap pysichal touch.

Juno terlihat keluar dari kamar nya, ia ke dapur mengambil air minum, Rio yang melihat itu pun segera membuka jas nya untuk menyelimuti kaki Irene, karena ia tahu, Juno pasti akan menyusul mereka, Irene tentu senang jurus nya selalu berhasil melumpuhkan Rio.

"Berita apa hyung?" Tanya Juno yang menyusul nya, sambil membawa satu gelas air putih.

"Tentang piala Asia yang akan di gelar di Qatar" jawab Rio

"Hyung dukung mana?"

"Tentu saja Korea Selatan"

"Tapi kekuatan team dari negaea Asia Tenggara juga patut diperhitungkan sekarang hyung"

"Iya, hyung setuju, terutama Vietnam dan Indonesia"

"Iya, mereka mengalami perkembangan yang pesat di sepak bola nya" Irene yang hanya jadi pendengar pun rupa nya tertidur, setengah jam berlalu, giliran Juno juga tertidur, padahal hari masih sore, mungkin karena saking lelah nya, Rio tak tega menatap mommy nya Juno, jadi ia pun berinisiatif untuk memindahkan nya ke kamar, rupa nya Irene hanya berpura-pura, ia tersenyum dalam gendongan Rio, yang tak di sadari sang pemuda, setelah memindahkan Irene, Rio pun memindahkan Juno.

Dan hari Minggu pun tiba, Rio tentu tak betah di rumah, ia memilih untuk ke rumah Irene, dan rupa nya keluarga itu sedang bersih-bersih, Rio pun jadi ikut membantu, saat tiba waktu nya untuk makan siang, Irene pun ke dapur, dan membuka kulkas, ternyata banyak bahan yang habis.

"Cuwie" panggil nya pada sang dongsaeng.

"Ya unnie?"

"Belanja lah ke supermarket, bahan makanan kita banyak yang habis" pinta Irene.

"Iya unnie" Cuwie

"Juno ikut aunty" Juno

"Tidak usah" Cuwie

"Juno mau beli es krim" rengek nya

"Uang mommy pas" alasan Cuwie

"Ini, mommy kasih, tapi Juno hanya boleh beli satu es krim saja" pesan Irene

"Terima kasih momm" Juno memamerkan uang nya pada sang aunty, Rio sibuk mengepel lantai dan Irene malah sengaja lewat di depan nya, padahal ia hanya memakai celana hot pants saja, untuk menyerang Rio.

Pemuda itu hanya diam sambil menggelengkan kepala nya, dan lagi, saat Rio mengepel bagian dekat meja makan, Irene kembali lewat padahal bagian itu sempit, Rio menghela nafas merasakan tubuh nya bergesekan dengan tubuh Irene, wanita itu terkekeh lu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pemuda itu hanya diam sambil menggelengkan kepala nya, dan lagi, saat Rio mengepel bagian dekat meja makan, Irene kembali lewat padahal bagian itu sempit, Rio menghela nafas merasakan tubuh nya bergesekan dengan tubuh Irene, wanita itu terkekeh lucu dengan reaksi Rio.

"Cukup" kesal Rio, ia lalu mengejar Irene, yang memekik ketakutan.

Set

Rio berhasil menahan tangan kiri Irene dan menarik nya.

Bruk

Ia mengunci tubuh Irene ke dinding dan menahan kedua tangan wanita itu.

"Aku perhatikan tingkah noona aneh akhir-akhir ini, sangat mengganggu ku, hingga aku tak bisa tidur saat malam tiba" ucap Rio dengan bibir nyaris menempel, wajah Irene berubah gugup.

"Sekarang aku harus menghukum mu" lanjut Rio lagi.

Cup

Ia lalu mencium bibir Irene dan wanita itu langsung membalas nya tanpa ragu.

Irene mengulum lidah Rio, sengaja menahan nya karena tak ingin ciuman mereka berakhir, ia meronta, berusaha melepaskan tangan nya dari cengkeraman Rio, dan berhasil, Irene lalu memeluk erat tubuh Rio, sebagai wanita yang pernah merasakan sentuhan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene mengulum lidah Rio, sengaja menahan nya karena tak ingin ciuman mereka berakhir, ia meronta, berusaha melepaskan tangan nya dari cengkeraman Rio, dan berhasil, Irene lalu memeluk erat tubuh Rio, sebagai wanita yang pernah merasakan sentuhan lawan jenis, ia tentu terpancing libido nya, ia terus mengejar bibir Rio hingga pria muda itu kewalahan, tangan Rio berpindah ke pinggul dan mengusap nya.

"Kami pulang!" Seru Juno, Rio langsung menarik diri dari Irene, nafas mereka terengah, Rio lalu mengambil air minum dan meneguk nya sampai habis, lalu menuang lagi, Juno dan Cuwie tak curiga pada Rio maupun Irene.

"Mana es krim ku aunty" pinta Juno.

"Tunggu sebentar" jawab Cuwie, saat mereka sibuk dengan belanjaan, Rio dan Irene saling lirik, pemuda itu mengulurkan gelas ditangan nya yang berisi air putih pada Irene, wanita itu pun langsung menerima nya dan meminum nya sampai habis.

Irene bagaikan gadis perawan yang sedang kasmaran, tingkah nya kembali seperti saat masih berumur awal dua puluhan, padahal ia kini berusia empat puluh dua tahun, sedangkan Rio dua puluh sembilan tahun.

Cuwie pun mulai mencuci beras, Irene pun ikut membantu dengan memasak sayur dan lauk.

"Hyung mau?" Juno menawarkan es krim nya.

"Mau" Rio lalu menghampiri Juno dan membuka mulut nya, bocah itu pun menyuapi nya.

"Coba hyung ambil sendiri" Rio mengambil alih sendok di tangan Juno, dan menggunakan nya untuk menyendok es krim sampai penuh lalu memakan nya, Juno tercengang, cup nya nyaris kosong karena semua dilahap oleh Rio, yang tak bisa lagi menahan tawa nya.

"Ayo ayo kita beli lagi" kata nya, takut Juno akan merajuk atau menangis, Rio nenggandeng tangan Juno keluar dari rumah Irene.

Cekrek

Seseorang memotret nya, tanpa sepengetahuan Rio, yang berjalan bersama Juno ke supermarket untuk membeli es krim.

Rio menghabiskan hari Minggu nya di rumah Irene, semenjak kejadian tadi, Wanita dewasa itu jadi semakin berani melakukan sentuhan pada Rio, tanpa canggung, tak jarang Irene menatap bibir Rip yang menggoda, yang sudah dua kali ia rasakan kenikmatan nya.

Rio menghabiskan hari Minggu nya di rumah Irene, semenjak kejadian tadi, Wanita dewasa itu jadi semakin berani melakukan sentuhan pada Rio, tanpa canggung, tak jarang Irene menatap bibir Rip yang menggoda, yang sudah dua kali ia rasakan kenikmatan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#TBC

OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang