44. Hari Minggu

719 128 12
                                    

"Hallo"

"Hyung, kita jadi bertemu di taman kota kan?"

"Jadi, kita ketemu dua jam lagi"

"Ya hyung, tak perlu bawa makanan, noona sudah menyiapkan nya"

"Baiklah, hyung bawa camilan saja kalau begitu" ide Rio.

"Baiklah"

Sambungan telpon pun berakhir, Rio melanjutkan menatap makanan yang Irene masak ke dalam wadah, Cuwie dan unnie nya masih sibuk memasak sayur dan lauk lain nya, Juno mandi dan bersiap, jam dua belas siang mereka pun berangkat, seperti hendak piknik, karena biasa nya, restauran dan caffe tutup di hari Minggu, jadi mereka memilih untuk ke taman kota yang dilalui sungai Han, Jisoo datang bersama sang putri Ella yang telah berusia tigabelas tahun.

Rio datang bersama Cuwie, Juno dan Irene, yang sudah tiba lebih dulu, mereka menggelar tikar dan menyiapkan makanan nya.

"Hyung" sapa Rio, ia pun berdiri menyambut Jisoo dan keluarga nya.

"Juno, kenalan dengan noona mu" pinta Rio, bocah delapan tahun itu tersipu malu, Ella tersenyum lucu dengan tingkah Juno

"Hi Juno" sapa nya.

"Hi juga noona" balas Juno sambil bergelendot dibelakang Rio karena malu.

"Jangan malu, dia noona mu" Rio membujuk Juno.

"Kemarilah Juno, noona punya sesuatu untuk mu" panggil Ella.

"Eomma kemana hyung?" Tanya Rio karena tak melihat Tiffany.

"Eomma masih menemani appa, jadi tidak bisa ikut" jawab Jisoo, Ella mengeluarkan mainan yang ia beli untuk Juno tadi, di temani Cuwie, anak-anak sibuk dengan dunia nya.

"Kamu sudah memberitahu Juno?" Tanya Jisoo, sedangkan Irene dan Jennie menyiapkan makan siang mereka.

"Sudah hyung, dia merestui kami" jawab Rio tersenyum bahagia.

"Baguslah, jadi kapan kalian siap menikah?"

"Secepat nya hyung, kami ingin yang sederhana saja" pinta Rio.

"Baiklah, hyung akan siapkan semua nya" kata Jisoo.

"Cuwie, ajak anak-anak makan sekarang ya" seru Irene pada sang dongsaeng.

"Ya unnie" Ella tak perlu berkenalan dengan Cuwie karena gadis muda itu bekerja pada ayah nya jadi sudah otomatis kenal.

"Juno mau ini?" Ella meletakan sepotong daging ayam ke piring sang calon sepupu, Juno tak menjawab tapi ia tersenyum malu.

"Gumawo noona" ucap nya

Selesai makan siang bersama, mereka masih lanjut berbincang, tapi hanya Irene dan Jennie saja, sebab Rio, Jisoo, ella dan Cuwie sibuk bermain bola dengan Juno sebagai wasit nya.

"Kamu sudah siap menikah kan Rene?" Tanya Jennie, mereka sambil menyaksikan anak-anak dan para ayah serta aunty nya bermain sepak bola.

"Aku. . ." Irene tentu ragu, karena belum memdapatkan restu dari Taeyeon.

"Jangan khawatir, jangan takut, kami akan selalu menjaga kalian, ku rasa restu dari eomma juga sudah cukup, waktu nya Rio bahagia dengan pilihan nya sendiri, tidak dengan perjodohan yang selalu gagal" tutur Irene

"Yaa unnie, aku siap" jawab Irene mantap, sebab ia pun juga tak rela jika Rio menjadi milik yang lain.

"Apa yang membuat mu jatuh cinta pada Rio?" Tanya Jennie

"Dia dewasa unnie" jawab Irene malu-malu.

"Astaga, padahal dia tak seperti itu saat di rumah" kaget Jennie tak percaya.

OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang