25. Salah Tingkah

705 130 7
                                    

Rose mendatangi rumah keluarga Kim, ia duduk di ruang tamu bersama Yoong, Jisoo, Jennie, Taeyeon dan Tiffany, Rio masuk, dan semua menoleh ke arah nya, termasuk Rose.

Rose mendatangi rumah keluarga Kim, ia duduk di ruang tamu bersama Yoong, Jisoo, Jennie, Taeyeon dan Tiffany, Rio masuk, dan semua menoleh ke arah nya, termasuk Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio menatap acuh sang sahabat yang perut nya mulai sedikit membuncit itu, tapi ia acuh dan tak ikut bergabung.

Rose menatap sendu mantan boss nya itu, Yoong sedikit kesal karena menganggap Rio terlalu sombong dan angkuh, terlebih dia mengabaikan istri nya yang adalah sahabat nya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose menatap sendu mantan boss nya itu, Yoong sedikit kesal karena menganggap Rio terlalu sombong dan angkuh, terlebih dia mengabaikan istri nya yang adalah sahabat nya sendiri.

"Mungkin Rio lelah, akhir-akhir ini dia berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam" kata Jisoo, agar Rose dan yang lain tak berpikiran buruk tentang Rio.

"Iya, perusahaan nya mengalami kenaikan produksi, aku bangga dengan nya" imbuh Taeyeon, Rio tak seperti Jisoo yang lebih tertarik untuk membuka bisnis caffe, Rio lebih tertarik untuk membuka usaha pembuatan briket batu bara, yang mana barang nya di eksport sampai ke Jepang dan China selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga.

"Kamu yakin dengan keputusan mu sayang?" Tanya Tiffany pada Rose.

"Ya eomma, demi buah hati kami, oppa tak ingin aku kelelahan bekerja" jawab Rose, ia memang datang untuk berpamitan pada Jisoo, jika ia hendak mengundurkan diri dari pekerjaan nya yang sekarang.

"Apa pun jika itu memang yang terbaik untuk kalian, lakukan lah" ujar Taeyeon.

"Ya appa"

"Kapan perkiraan lahir nya Rose?" Tanya Jennie

"Desember nanti unnie"

"Kabari kami, jangan lupa" pesan Jisoo.

"Ya oppa"

Rose pun pamit pulang bersama Yoong, sepanjang jalan, ia melamun, dan sang suami pun memakhlumi nya.

Jisoo menyusul sang dongsaeng ke kamar nya.

"Kenapa kamu masih menghindari Rose?" Cerca Jisoo

"Harus hyung"

"Itu terlalu kejam"

"Hati ku butuh waktu untuk bisa menerima kenyataan ini hyung, jadi tolong mengerti, dengan begini mungkin aku bisa melupakan nya" kata Rio ada benar nya, jika ia masih berinteraksi seperti biasa dengan Rose, luka hati nya tak akan sembuh, yang ada adalah ketersiksaan.

OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang