38. Serang

726 141 24
                                    

Ciuman mereka memang tidak pernah dibahas, tapi justru dengan begitu Irene jadi merasa lebih berani dan lebih nyaman pada Rio, jujur saja, andai Rio adalah pria yang tengil, ia bisa saja menggunakan kejadian itu untuk menggoda atau menuntut ibu kandung Juno itu, dan itu akan membuat malu tentu nya, sebab dia yang terlihat agresif, tapi Rio tak melakukan itu, mereka jadi semakin dekat tanpa kejelasan status tentang hubungan kedua nya.

Wendy dan Joy masih menatap ke arah Juno, Rio dan Irene yang tengah menyiapkan suguhan bagi mereka.

"Ini milik Juno" beritahu Rio pada Irene, dan wanita itu pun menyisihkan roti milik sang putra.

"Juno, ini milkshake mu" Rio menyerahkan cup milik Juno.

"Terima kasih hyung" Juno menerima pemberian Rio, ia lalu menyusun minuman milik Irene, Joy dan Wendy di atas nampan, lalu berjalan ke arah meja makan, sang tamu gelagapan, pura-pura menatap ke segala arah, takut tertangkap basah karena tengah menatap nya.

"Silakan noona" ucap Rio

"Iya"

"Terima kasih"

Rio tersenyum membalas ucapan Joy dan Wendy, kemudian Irene datang membawa roti dan camilan yang Rio beli tadi.

"Juno ganti baju dulu, hyung tunggu di ruang tv" kata Rio sambil membawa minuman nya.

"Juno ganti baju dulu, hyung tunggu di ruang tv" kata Rio sambil membawa minuman nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siap hyung" jawab Juno membuat para wanita tersenyum.

"Unnie, apa Juno tidak pernah bertanya tentang ayah nya?" Tanya Joy.

"Pernah, saat dia berumur lima tahun, dan mulai sekolah, aku mengajak nya mengunjungi makam oppa, untuk memberitahu dimana keberadaan sang ayah, dan sampai sekarang dia tidak pernah membahas nya lagi" cerita Irene.

"Sekarang ada Rio, jadi ku pikir Juno tidak kehilangan sosok ayah sepenuh nya" ujar Wendy, bocah itu berjalan menyusul Rio.

"Juno" panggil Joy.

"Ya aunty?" Juno menghentikan langkah nya.

"Bagaimana dengan kaki mu?" Tanya Joy, Juno menunduk menatap kaki nya.

"Baik aunty, much better" jawab nya sambil tersenyum cerah.

"Yak, siapa yang mengajari mu berbahasa Inggris?" Wendy pura-pura kesal tapi lucu, Irene terkekeh dengan tingkah anak nya itu.

"Rio hyung" jawab nya kembali melanjutkan langkah nya.

"Tuh kan, kalian itu cocok, Rio juga sudah melakukan tugas nya sebagai ayah dan suami yang baik" tutur Joy, dia yang paling semangat jika membahas tentang hubungan Rio dan Irene.

"Suami apa? Jangan mengacau" protes Irene, ia lalu meneguk minuman nya karena merasa salah tingkah dengan ucapan Joy.

"Dengan unnie meminta pada Rio untuk membeli ini saja sudah terlihat kalau kalian itu seperti pasangan" urai Joy

OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang