BONUS

1.2K 146 28
                                    

Tiffany pulang terlambat sambil membawa Nuno, Taeyeon sudah memasang wajah cemberut nya, sebab ia memang tak bisa makan tanpa ditemani sang istri.

"Astaga Fanny-ahh" protes Taeyeon.

"Titip Nuno dulu" Tiffany memaksa sang suami agar menggendong cucu nya, yang tengah menyusu pada botol kecil nya itu, Taeyeon pun tak bisa menolak meski ingin, kedua tangan nya menggendong Nuno dengan kaku, ia menunduk menatap sang cucu, dan Nuno melepas dot nya yang sudah kosong, lalu tersenyum membalas tatapan sang kakek.

Deg

Lemas sudah lutut Taeyeon melihat senyum cucu laki-laki yang ditolak nya selama ini, sebab ia tak merestui pernikahan orang tua nya, ia pun menangis menyesal.

"Bibir mu, hidung mu, bahkan senyum mu adalah milik keluarga Kim" gumam Taeyeon yang melihat banyak kemiripan antara Jisoo, Rio dan diri nya sendiri dalam wajah Nuno.

"Maafkan harabeoji ne" ucap Taeyeon dengan suara serak, Tiffany mengintip dari balik pintu, ia memang sengaja membawa Nuno pulang ke rumah dan mengusulkan diri untuk mengasuh sang cucu memang demi misi meluluhkan hati Taeyeon, dan rupa nya itu berhasil, sejahat-jahat nya Taeyeon, dia tak mungkin menolak kehadiran sang cucu di rumah nya, tak tega, Tiffany pun mendekat.

"Keraguan mu terbantahkan Tae" ucap nya, Taeyeon mengangguk tanpa bisa berkata-kata lagi, karena sudah menangis terharu sambil menggendong bayi Nuno.

Rio dan Irene panik tak mendapati Tiffany dan bayi Nuno di rumah, selama ini setahu mereka sang nenek menjaga nya di rumah, tidak di bawa kemana-mana, dan ponsel Tiffany tak bisa di hubungi, sebab ia sedang dalam perjalanan mengantar bayi Nuno pul...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio dan Irene panik tak mendapati Tiffany dan bayi Nuno di rumah, selama ini setahu mereka sang nenek menjaga nya di rumah, tidak di bawa kemana-mana, dan ponsel Tiffany tak bisa di hubungi, sebab ia sedang dalam perjalanan mengantar bayi Nuno pulang, bersama Taeyeon, sebab dia lah yang mengemudikan nya.

Setiba di rumah Rio, Tiffany turun sambil menggendong bayi Nuno, ia pun masuk.

"Eomma" sambut Rio khawatir.

"Eomma dari mana? Kami mengkhawatirkan kalian" cerca Rio.

"Kami dari rumah harabeoji ya Nuno" jawab Tiffany tanpa merasa bersalah, Rio terdiam.

"Appa mu di luar, dia yang mengantar kami" beritahu Tiffany, Rio seolah tak percaya, ia pun keluar dan mendapati sang ayah masih di dalam mobil nya, Irene pun menyusul, melihat Rio dan istri nya keluar, Taeyeon pun turun dari dalam mobil, mereka saling tatap dalam diam untuk sesaat.

"Appa" sapa Rio, ia lalu menghampiri sang ayah.

"R-Rio" lirih Taeyeon, ayah dan anak itu lalu saling berpelukan, Irene masih mematung ditempat nya berdiri, sang ayah mertua lalu memanggil nya.

"Aku merestui kalian, maafkan keegoisan appa" ucap Taeyeon sambil meletakan tangan kanan nya di atas kepala Irene, karena ia masih sambil memeluk Rio.

"Orang tua hanya ingin yang terbaik untuk anak nya, meski kadang pilihan nya bisa saja salah" imbuh nya.

OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang