Rose terbangun dari tidur nya dengan mata bengkak karena terlalu banyak menangis semalam, dengan malas, ia pun mulai membersihkan diri dan bersiap untuk bekerja.
Rio sudah tiba di kantor nya, ia mulai menenggelamkan diri dalam pekerjaan nya, dua jam berlalu terlalu cepat jika di isi dengan kesibukan.
Krriiingg. . .
Ponsel Rio berdering, ia melirik benda pipih di samping laptop nya itu.
Cuwie is Calling
"Hallo"
"Oppa, Juno demam tinggi, di sertai muntah-muntah, aku harus bagaiamana?" Panik Cuwie sambil menangis
"Tunggu ne, jangan panik, aku ke sana"
Rio langsung menutup telpon nya, dia pun meninggalkan kantor dengan terburu-buru karena khawatir dengan keadaan Juno, sesampai di rumah Kang, Rio terkejut bukan main, melihat bengkak di kaki Juno yang dua kali lipat besar nya dari ukuran kaki normal Juno, anak itu bahkan sekarang sudah tak bisa duduk karena kaki nya tak bisa di tekuk, ia hanya terus berbaring dalam keseharian nya, tanpa ragu, Rio pun langsung mengangkat tubuh Juno, dan membawa nya ke mobil.
"Kita ke rumah sakit" ujar nya pada Cuwie yang hanya bisa menangis, di dalam mobil, Cuwie duduk di bangku belakang memangku kepala Juno yang kedua matanya terpejam, peluh bercucuran saking panas nya suhu tubuh Juno, Rio mengemudi dengan kesetanan menuju ke rumah sakit, tanpa pikir panjang, Rio menggendong tubuh Juno memasuki lorong rumah sakit.
"Seojohyun!" Teriak nya, karena hanya dokter itu yang ia kenal, sang pemilik nama pun keluar dari ruangan nya.
"Rio" kaget nya.
"Cepat, tolong Juno" pinta Rio.
"Ikut aku" perintah nya, mereka pun bergegas ke ruang IGD, Cuwie mengikuti dari belakang sambil menangis, dan saat Juno sedang di tangani oleh dokter di ruang IGD, ia pun menghubungi Irene di kantor.
Irene tiba di rumah sakit, ia pun panik, mencari keberadaan Cuwie yang sedang menunggui keponakan nya.
"Rio, butuh observasi lebih lanjut untuk mengetahui apa penyakit nya" beritahu dokter Seo pada Rio.
"Misal nya?" Rio balik bertanya
"X-ray terlebih dahulu" jawab dokter Seo.
"Lakukan" balas Rio, dan dokter Seo beserta beberapa perawat pun memindahkan Juno ke ruang x-ray, Rio keluar untuk menghampiri Cuwie, tapi yang ia dapati, Irene tengah memarahi Cuwie karena lancang lebih mengutamakan menghubungi Rio dari pada diri nya.
"Aku ibu kandung nya, dia orang lain, dan kamu berani-berani nya lebih memetingkan dia daripada unnie, untuk siapa aku bekerja jika bukan untuk anak ku" hardik Irene, Cuwie hanya menangis sambil menunduk, tak berani melawan unnie nya.
"Tindakan Cuwie sudah tepat" potong Rio, Irene langsung menoleh, menatap nyalang pada Rio.
"Setuju atau tidak, aku tetap akan melanjutkan pengobatan Juno, karena aku sudah berjanji pada nya jika taruhan itu dia yang menang, dia akan mendapatkan pengobatan nya, aku tak ingin membuat mu tersinggung, aku hanya ingin memenuhi janji ku sebagai lelaki" dingin Rio dengan wajah tenang nya, Irene bergeming.
"Ayo Cuwie, Juno di ruang x-ray" ajak Rio pada aunty nya Juno itu, dan mereka pun pergi meninggalkan Irene yang masih mematung di tempat nya berdiri.
Rio duduk berdua dengan Cywie, dan Irene, ia duduk sendirian dan menjauh dari dongsaeng nya dan Rio.
"Rio" dokter Seo keluar sambil membawa foto x-ray di tangan nya, Rio dan Cuwie pun berdiri, mengikuti sang dokter ke ruangan nya.
Cethak
Dokter Seo menyalakan lampu pada alat untuk membaca hasil x-ray pada kaki Juno.
"Tunggu sebentar" potong Rio.
"Cuwie, panggil unnie mu" perintah Rio, bagaimana pun, sebagai orang tua, tentu Irene lebih berhak mendengar apa yang akan dokter Seo beritahukan, Cuwie pun keluar, ia berdiri diambang pintu.
"Unnie" panggil nya, Irene awal nya hanya diam, tapi karena Cuwie tak kunjung melanjutkan ucapan nya, ia pun tahu apa yang dongsaeng nya maksud, ia pun berjalan mendekati Cuwie, yang menyuruh nya masuk, dokter Seo bertanya dengan isyarat mata pada Rio.
"Dia mommy nya Juno" jawab Rio, dokter Seo pun mengangguk.
"Lanjutkan" perintah Rio
"Jadi begini, di foto ini, aku menemukan ada nya pertumbuhan tulang yang tak biasa, aku takut ini adalah kanker" ujar sang dokter sambil menunjukan pertumbuhan tulang yang ia maksud pada foto di hadapan nya itu.
"Apa ini yang menyebabkan bengkak di kaki Juno?" Tanya Rio.
"Bisa iya, bisa tidak, sebaik nya, Juno ditangan oleh dokter spesialis tulang, agar bisa di ketahui lebih lanjut tentang penyakit nya, dan prosedur penanganan nya dengan cepat" saran dokter Seo.
"Siapa dokter tulang terbaik di rumah sakit ini?" Tanya Rio.
"Krystal" jawab dokter Seo.
"Tidak ada yang lain?" Tanya Rio lagi, dokter Seo menggeleng.
"Baiklah, tolong hubungi dia" pinta Rio.
Dan Juno pun di jemput oleh perawat yang di kirim bagian ortopedi untuk di pindahkan, Irene masih membisu, entah apa yang ia pikirkan, semua masih baik-baik saja, karena mereka belum mengetahui secara pasti apa yang di derita oleh Juno.
Merasa gerah, Rio pun membuka kancing atas kemeja nya, karena ia akan bertemu dokter Krystal, wanita yang pernah punya cerita dengan nya, meski di dampingi dokter Seo, tapi itu tak mampu mengurangi kegugupan Rio.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Osteosarcoma
Fanfictionosteosarcoma adalah salah satu jenis kanker tulang yang menyerang pada tulang panjang, seperti tulang kering atau tulang paha, yaitu tumbuh nya sel-sel tulang baru yang tidak di butuhkan, sehingga menimbulkan tekanan pada sekitar yang menyebabkan ra...