"Kenapa kamu mengaku sebagai ayah nya Juno?" Tanya Irene dalam perjalanan ke kantor setelah mengantar Juno.
"Karena aku memang ingin menjadi ayah nya Juno?" Jawab Rio menggoda.
"Hi kamu sudah ada model itu" Irene memperingatkan.
"Berarti kalau Sohee noona tidak ada, noona mau dengan ku?" Rio malah semakin menggoda
"Bukan begitu Rio" wajah Irene menjadi gugup, dan Rio tertawa dengan reaksi nya yang menggemaskan itu.
"Kamu menggoda ku" kesal Irene memukul lengan kanan Rio, yang malah semakin terbahak.
"Noona sangat menggemaskan kalau marah begini" Rio membalas dengan mencubit pipi Irene.
"Rio sakit" pemuda itu malah kemudian mengusap bekas cubitan nya.
Tin
Lampu merah berganti hijau, mobil di belakang Rio pun membunyikan klakson agar dia segera berjalan, Irene menahan senyum membuang tatapan nya keluar jendela karena malu, mereka sampai di tujuan, Irene pun turun.
"Terima kasih Rio" ucap nya.
"Sampai jumpa noona" balas Rio, ia kemudian melanjutkan perjalanan ke kantor nya.
Dan saat istirahat, Rio mengajak Irene makan siang bersama, sebagai sahabat Mommy nya Juno itu tentu tak menolak, mereka mengunjungi sebuah restauran, sambil makan, mereka sempat bercanda.
Tanpa sengaja, rupa nya Sohee juga di restauran yang sama dengan Rio dan Irene, ia juga tengah makan siang dengan Eun Woo, lawan main nya di drama pertama yang ia terima tawaran nya, mendengar suara Rio, Sohee lun menoleh, lalu pura-pura tak melihat Rio dan Irene, dengan perasaan campur aduk, tapi, rupa nya Rio tahu keberadaan model itu.
"Bukan kah itu Sohee?" Tanya Irene cemas.
"Iya" jawab Rio singkat
"Aku takut akan terjadi salah paham, kamu bisa menjelaskan pada nya kan nanti?"
"Nanti, setelah dia selesai makan" jawab Rio, sambil menunggu pesanan, Sohee rupa nya sudah selesai dan bersiap pergi, tapi Rio segera menghampiri nya.
"Noona" sapa Rio.
"Tolong beri dia privasi" Eun Woo menggunakan tangan nya untuk menahan tubuh Rio.
"Its ok Eun Woo ya, aku mengenal nya" jelas Sohee, sang aktor tampak kebingungan.
"Bisa kita bicara sebentar?" Pinta Rio, Sohee tak menjawab, ia lalu berdiri, dan Rio mengikuti nya dari belakang, Eun Woo pun terdiam, mereka duduk di luar restauran.
"Nama nya Irene" Rio mengawali pembicaraan nya.
"Kami bersahabat sebelum kita di jodohkan" lanjut Rio, Sohee enggan menatap pria yang mulai di cintainya itu karena cemburu.
"Dan tentang hubungan kita, aku minta maaf noona, sekeras apa pun aku berusaha untuk membuka hati, sampai saat ini, ternyata tidak berhasil" imbuh Rio, air mata Sohee pun langsung jatuh.
"Secepat nya aku akan berbicara dengan appa, untuk membatalkan perjodohan kita" Rio mengakhiri ucapan nya.
"Apa karena aku pergi dengan Eun Woo tanpa mengabari oppa?"
"Tidak, bukan karena itu, tapi memang hati ku yang masih belum bisa menerima kehadiran noona" Rio begitu gantle dengan mengakui isi hati nya.
"Aku tidak ingin kita menjalani ini karena keterpaksaan dan berpura-pura bahagia, sebab kita yang menjalani seumur hidup, jangan sampai salah langkah" tutur nya lagi.
"Sekali lagi maafkan aku noona" ucap Rio sebelum pergi, Sohee akhir nya menangis, Eun Woo yang sedari tadi menguping pembicaraan Rio dan Sohee pun segera menghampiri lawan main nya itu, untuk menghibur nya, Rio kembali masuk ke dalam restauran, dengan raut wajah yang berbeda, sedikit tak tenang, sekuat apa pun ia berusaha menutupi nya dari Irene, tapi wanita itu tak bisa di bohongi.
"Kalian bertengkar karena aku?" Takut nya.
"Iya, noona harus bertanggung jawab" canda Rio
"Memang nya kamu hamil? Sampai aku harus bertanggung jawab?" Balas Irene, Rio jadi tertawa, bukan nya sedih setelah membatalkan perjodohan nya dengan Sohee, bukan nya takut sebab ia harus menjelaskan pada sang ayah nanti, Irene tertegun melihat dan mendengar Rio tertawa.
"Kamu lebih berbahaya ternyata" gumam nya.
"Berbahaya?" Ulang Rio menghentikan tawa nya, Irene mengangguk.
"Dari?" Tanya Rio serius.
"Narkoba"
Blush
Wajah Rio langsung merona, salah tingkah, ia malu dengan rayuan Irene, meski mungkin tak serius, bahkan saat bersama Rose dulu, Rio jarang tertawa selepas ini, tapi bersama Irene, ia jadi lebih sering tertawa sekarang.
"Aku suka mendengar suara tawa mu, senyum mu, rasa nya jadi ingin mendengar lagi, melihat lagi, itu adalah candu yang lebih berbahaya dari narkoba" tutur Irene.
"Apa ini rayuan?" Goda Rio
"Bukan, sahabat tidak akan saling merayu" elak Irene
"Ok" Rio mengangguk paham.
"Sebab jika kamu bukan sahabat ku, kata-kata ini malah akan lebih sulit keluar" kata Irene, Rio tersenyum.
Padahal, isi dalam hati Irene justru sebalik nya, tapi dia sadar diri, jika Rio pantas mendapatkan yang sebanding, yang sederajat, yang seumuran, dan yang pasti masih sama-sama berstatus belum pernah menikah.
"Nanti sore aku yang jemput Juno ya?" Ijin Rio.
"Iya"
"Noona langsung pulang saja nanti"
"Uhum"
Makanan yang mereka pesan pun datang.
"Aku tak akan sanggup menghabiskan ini" ujar Irene melihat makanan nya.
"Coba saja dulu" balas Rio, di tengah-tengah makan siang mereka, Irene beberapa kali menyuapi Rio agar makanan nya habis, ia tersenyum lucu, karena seperti nya Rio tidak sadar jika ia tengah di manfaatkan.
Kabar tentang pembatalan perjodohan Rio dengan Sohee pun tiba di telinga Kim Taeyeon, ia tentu marah besar dengan keputusan si bungsu, padahal sebentar lagi, mereka harus nya bertunangan.
"Mark"
"Ya tuan?"
"Cari Rio, suruh dia kemari, sekarang juga" perintah Taeyeon pada Mark sang asisten.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Osteosarcoma
Fanfictionosteosarcoma adalah salah satu jenis kanker tulang yang menyerang pada tulang panjang, seperti tulang kering atau tulang paha, yaitu tumbuh nya sel-sel tulang baru yang tidak di butuhkan, sehingga menimbulkan tekanan pada sekitar yang menyebabkan ra...