43. Ekstra

714 141 8
                                    

Keesokan hari nya, juno kembali ke sekolah seperti biasa, dan tanpa sengaja, Tiffany melihat si bungsu dan kekasih nya di tepi jalan saat mengantar Juno.

"Mark, apa itu yang bernama Irene?" Tanya Tiffany ragu.

"Ya nyonya" jawab Mark, tapi Tiffany tak bisa bertemu dengan Irene, sebab ia buru-buru hendak menyusul Taeyeon.

Siang nya, Rio dan Irene makan siang bersama, di caffe Rock Star, mereka tentu bertemu dengan Cuwie, yang menjadi manager di sana.

"Oppa, unnie" sapa nya ketika tengah mengechek kinerja anak buah nya.

"Hey Cuwie" balas Rio.

"Bagaimana hari ini?"

"Ramai oppa"

"Hyung ada?"

"Ada, biar aku panggilkan" kata Cuwie.

"Kita bertemu hyung mu?" Panik Irene.

"Iya, kenapa? Kalian sudah kenal bukan, waktu kami datang ke rumah duka"

"Tapi beda situasi Rio"

"Apa beda nya?"

"Kita sebagai sepasang kekasih sekarang"

"Wah iya kekasih" goda Rio

"Ish" Irene mencubit pinggang pemuda itu.

"Aww, noona sakit" Rio pura-pura mengaduh.

"Hyung, noona" Rio menyapa Jennie dan Jisoo yang baru keluar dari ruangan nya, Irene langsung berdiri.

"Selamat siang nyonya, tuan" ia membungkuk hormat, dan gugup, Rio terkekeh.

"Hyung masih ingat Irene noona kan?" Tanya Rio pada Jisoo.

"Tentu saja" Jisoo menyalami tangan Irene.

"Ini istri ku, Jennie" Jisoo memperkenalkan pasangan nya.

"Saya Irene, nyonya"

"Jennie, jangan terlalu formal, santai saja, bukan kah kamu akan menjadi bagian dari keluarga Kim juga" balas Jennie, Irene menunduk sambil melirik Rio.

"Ayo duduk" kata Jisoo.

"Aku tidak main-main tentang hubungan kita, dan kita kemari karena memang sengaja aku ingin memperkenalkan kamu pada hyung dan noona ku" kata Rio, Jennie tersenyum menatap reaksi Irene yang malu juga sungkan.

"Kami akan selalu mendukung mu dan Rio, jadi jangan takut" Jennie meyakinkan Irene.

"Jadi kapan kalian akan menikah?" Tanya Jisoo, Irene terbelalak.

"Aku belum mengatakan apa-apa pada Cuwie dan Juno, hyung, aku ingin meminta restu mereka lebih dulu" jawab Rio, ia menggenggam tangan kanan Irene yang mulai dingin, karena grogi, membicarakan perihal pernikahan.

"Kabari hyung, biar kami bantu mempersiapkan nya" kata Jisoo, mereka pun akhir nya makan siang berempat.

"Dimana Cuwie?" Rio mencari keberadaan sang calon ipar.

"Miyeon-ie, tolong panggilkan Cuwie kemari" perintah Jisoo

"Ya tuan" kini mereka makan siang berlima.

"Aku juga ingin berkenalan dengan putra mu Irene-ahh" kata Jennie.

"Dia masih disekolah unnie" jawab Irene.

"Hari Minggu kita makan siang bersama bagaimana?" Ide Jisoo.

"Aku setuju" kata Jennie.

"Jangan lupa ajak eomma, hyung" imbuh Rio.

OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang