_Claryn POV_
Tatapan Rainie mengarah tajam ke arahku. Bagiku itu sudah biasa, ia memang selalu menunjukkan kesan benci saat bertemu.
"Kau hanya beruntung"
Bisik Rainie saat aku hendak berjalan kedepan."Benarkah? Kalau begitu kau sangat tidak beruntung. Bukankah ini yang selama ini kau inginkan?"
Ujarku pelan sambil melangkah menuju ke depan.Rainie menatapku dengan penuh kemarahan, ia tampak mengepalkan tangannya. Mungkin jika ini bukan tempat ramai, ia pasti akan melayangkan pukulan ke arahku.
Aku melanjutkan langkahku, menuju ke depan kerumunan dan berdiri di samping Leon. Banyak topik pembicaraan yang mengarah ke arah kami. Salah satunya tentang 'mengapa Leon memilih ku'.
"Apa ada anggota lain yang ingin kau rekurt untuk menjadi tim mu?"
Tanya Mr. Aaron yang sempat membuat tatapan para gadis menjadi penuh harapan."Tidak."
Jawab Leon singkat dengan tatapan meyakinkan.Mr. Aaron tampak mengangguk paham, lalu mulai membubarkan kerumunan yang berada tepat didepanku.
Leon menatapku tajam, membuatku membalas tatapannya.
"Jadi ini tujuanmu, membuat tim dengan hanya dua individu, dan bertarung dengan kemungkinan bertahan hidup sangat kecil?"
Tanyaku dengan penekanan akibat reflek yang sedari tadi aku tahan."Jika itu yang kau pikirkan maka jawabannya iya."
Jawab Leon singkat dengan nada datarnya, membuat emosi ku memuncak seketika."Kau benar-benar gila."
Aku memaki Leon pelan dan mulai meninggalkannya karena kesal..
.
._Malam Hari_
Besok adalah latihan terakhir bagi para peserta event Lostlife. Aku masih tidak habis pikir dengan orang itu, ia benar-benar akan membunuhku perlahan.
"Kau terlalu khawatir Claryn, terlalu banyak khawatir akan membuatmu lemah."
Ujar Drake Writliz menbuat perhatian ku teralihkan."Aku akan melindungi mu, yang perlu kau lakukan adalah bertarung."
Tambahnya membuatku tersenyum tipis."Oh ya? Kau menjadi lebih lembut belakangan ini, tapi terimakasih."
Drake Writliz tampak tidak merespon ku, membuatku kembali menatap langit malam. Gelap dan dingin, tidak jauh berbeda dengan malam pada umumnya.
Menatap langit membuatku kembali teringat saat terakhir aku berkunjung ke Larkhvia. Bertemu sosok yang memberitahuku sebuah kebenaran, membuatku lebih memahami alasan aku ada di tempat ini.
"Apa yang kau pikirkan Claryn?"
Sebuah kalimat pertanyaan dari Drake Writliz berhasil membulatkan mataku."Maksudmu? Kupikir kau bisa membaca pikiranku?"
Tanyaku heran."Sudahlah, kurasa ada kalanya pikiran mu itu menjadi privasimu sendiri."
Ujar Drake Writliz membuatku terdiam beberapa saat.Kurasa belakangan ini ia tidak terlalu peduli pada hal-hal sepele yang terjadi padaku.
.
.
._Hari Pelatihan_
Terik sinar matahari menyinari kulitku. Entah mengapa, musim dingin tahun ini terasa lebih terik dari tahun biasanya.
"Serangan ke 110 sejak awal latihan kita."
Ujar Leon sambil terus mengarahkan Eviezt nya kearahku."Istirahatlah."
Leon akhirnya menarik keputusan setelah mengarahkan 110 serangan ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Academy [On Going]
FantasyManusia atau Penyihir? Dua jiwa ini bersatu di dalam seorang gadis Seperti es yang membeku, ia cukup dingin terhadap orang lain Terkadang memiliki Empati seperti manusia... Terkadang ia kurang berempati layaknya penyihir ...