{CHAPTER 31~Ingatan dari sebuah Pengkhianatan~}

800 95 12
                                    

_Claryn POV_

___Flashback On___

.
.
.

Pagi yang cukup cerah, aku tidak tahu aku berada di mana saat ini. Salah satu anggapan ku saat ini adalah Ilusi mengusirku keluar dari Larkhvia.

Sempat muncul kemarahan dalam hati ku, ia terus berbicara dengan gayanya yang misterius.

Aku menatap sekitarku, tunggu--ini Larkhvia?! Aku mulai mengedarkan pandangan ku. Larkhvia di masa lampau tidak jauh berbeda di saat terakhir aku berkunjung.

Sejenak, aku terpikir akan Ilusi. Dia benar-benar menepati janjinya. Membawaku kembali ke masa lampau dan membiarkan diriku untuk melihat semuanya, secara langsung…

'ia, menepati janjinya'
Gumamku pelan.

Aku mencoba berjalan, melangkahkan kakiku di rumput hijau tanpa alas kaki, rasanya benar-benar familiar.

Aku mencoba berjalan, melangkahkan kakiku di rumput hijau tanpa alas kaki, rasanya benar-benar familiar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hingga aku menemukan seorang gadis kecil dengan surai putih berdiri menatap langit.

Sekilas, ia sangat mirip denganku, aku mencoba melihatnya lebih dekat, namun sayangnya langkah ku tertahan.

Aku hanya bisa melihatnya dari jauh, ia tampak sangat tenang, berdiri diantara luasnya padang rumput dengan angin yang seakan berhembus mengelilinginya.

Aku melihat seorang gadis seumurannya berlari riang ke arahnya, ia membawakannya sebuah mahkota yang terbentuk dari bunga.

"Mahkota ini sangat cocok denganmu, Mellisa"
Ujar gadis kecil dengan surai bewarna coklat terang.

'Mellisa? Mungkinkah gadis itu adalah… Mrs. Althea?'
Batinku menduga.

Aku tidak bisa melihat jelas reaksi dari gadis bersurai putih itu, membuatku hanya menebak-nebak dan menarik kesimpulan.

Gadis dengan surai hazel tersebut tampak sangat bahagia, meskipun aku tidak yakin apa yang membuat nya bahagia. Namun, itulah kenyataannya.

"Ternyata hal-hal kecil bisa membuatnya sebahagia itu"
Aku membatin dalam hati saat melihat senyuman lebar di wajah gadis bersurai coklat tersebut.

Tak berapa lama kemudian, suasana cerah di Larkhvia berubah menjadi gelap saat kabut tebal mulai menutupi daerah sekitarku.

Aku tidak yakin apa yang terjadi selanjutnya, namun kurasa aku akan dipindahkan ke masa yang lain.

Dugaanku terbukti saat aku melihat diriku berada di tempat yang berbeda. Tempat ini lebih terasa dingin, dengan pohon cemara tertanam dimana-mana.

Aku beranggapan kuat bahwa aku berada di sebuah hutan musim dingin. Namun, aku tidak begitu yakin nama tempat ini, ini pertama kalinya aku berada di tempat seperti ini.

The Magical Academy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang