Aku segera mengikuti Mrs. Althea dan kami melangkah menuju portal yang sudah terbentuk sempurna.
====================
___Mrs. Althea POV___
Tubuh kami melayang, sebuah portal yang aku ciptakan kelihatannya belum terlalu aman bagi sebagian orang.
Aku terus memegang tangannya, menjaganya agar ia tidak pergi jauh dari ku.
Sebuah cahaya tanpa ujung, yang terus saja menuntun kami menuju jalan keluar.
Sejenak, aku fokuskan penglihatan ku, aku melihat sebuah jalan keluar. Terlihat jauh, namun terasa dekat.
Aku melayangkan sebuah bola api ke depan untuk mengetahui jalan keluar tersebut. Tenyata berujung.
"A-khir-nya"
Ucapku terbata-bata saat energiku sedikit hampir habis."Mrs?"
Panggil seorang gadis di sampingku"Apa kau baik-baik saja?"
Tanya nya sambil terus menggenggam tanganku."Iya, aku baik-baik saja"
Jawabku berbohong, sambil berusaha tidak memoerburuk suasana.Aku hanya tidak ingin membuatnya khawatir.Aku mengerahkan tenagaku sekuat mungkin agar dapat melangkah maju, tapi sayangnya kurasa aku tidak mampu menembus perisai area ini.
"Mrs. Althea, anda, kurasa anda perlu istirahat"
Ujar Claryn sambil menangkap tubuhku yang sempoyongan."Biar, saya saja yang melakukannya. Beritahu apa yang harus saya lakukan"
Pinta Claryn sambil berusaha untuk menjaga keseimbangan ku."Apa kau ya-kin?"
Tanyaku terbata-bata karena sihirku mulai menipis."Yakin"
Claryn menjawab penuh dengan keyakinan."Baiklah, gunakan sihir mu untuk membawa kita keluar dari sini. Waktu kita tidak banyak, sihirku mulai menipis. Kita bisa hilang di dalam portal ini"
Jelasku singkatClaryn mulai melayangkan Eviezt nya. Sebuah bola bewarna biru cerah terbentuk di telapak tangannya.
Ia mulai mengarahkan Eviezt nya keluar portal, dan tak lama kemudian cabang sebuah pohon mulai merambat mendekati kami.
"Apa yang-?"
Tanyaku heran saat salah satu cabang pohon menarik kaki ku."Maaf, Mrs. Aku harus memanfaatkan cabang pohon ini. Hanya ini salah satu cara agar kita bisa keluar dalam waktu yang singkat"
Jawab Claryn dengan ringan."Bagaimana?"
Aku masih saja tercengang.Cabang tersebut mulai melesat cepat ke depan hingga kami terseret dengan cukup cepat.
Saat keluar dari portal, cabang pohon tersebut melepaskan kaki kami secara mendadak sehingga membuat kami terjatuh di tanah.
~Brukk~
Aku terjatuh di tanah, begitu juga dengan Claryn, salah satu gadis yang pernah aku bawa ke Larkhvia.
Seperti prediksiku, kami terjatuh di tanah datar, dan bukan di jurang atau di lembah. Mungkin saja, jika portal kamu terbentuk di juarng, kami sudah terjatuh lebih parah, bahkan bisa saja mengalami patah tulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Academy [On Going]
FantasyManusia atau Penyihir? Dua jiwa ini bersatu di dalam seorang gadis Seperti es yang membeku, ia cukup dingin terhadap orang lain Terkadang memiliki Empati seperti manusia... Terkadang ia kurang berempati layaknya penyihir ...