{CHAPTER 25 ~Mengendalikan Separuh darimu~}

1.4K 115 9
                                    

"Sudah kubilang, kita akan bertemu lagi, maka aku harus menepati ucapanku"
Ujar ilusi dengan suara beratnya.

.
.
.

___Ilusi POV___

"Sebegitu inginkah kau menemui ku? Kurasa kau benar-benar tertarik padaku"
Ujar gadis di depanku dengan nada menyombongkan diri.

Aku menatap nya, kurasa ia adalah orang yang pandai beradu mulut.

"Jangan salah paham, aku hanya mendatangi mu karena merasa kasihan. Kau tampak sangat bergantung pada sosok Drake Writliz mu. Padahal kau tau sendiri jiwa tersebut bukan benda yang bisa kau andalkan"
Aku memperingatkannya.

"Apa salahnya? Kau tinggal mengaku saja, lagipula jiwa Drake Writliz ku adalah bagian dariku, aku berhak mengendalikan nya atas kemauanku"
Ujar gadis tersebut dengan bersikeras.

"Baiklah, kali ini biarkan aku membantu mu"
Aku mulai melangkah mendekatinya dan mencoba masuk dan menjadi satu dengannya.

"Izinkan aku mengendalikan separuh dari mu"
Ujarku saat hendak memasuki nya.

Keheningan terjadi beberapa saat sebelum akhirnya ia menyetujui izin yang aku tanyakan padanya.

"Baiklah, kuizinkan"
Ujarnya dan dalam sekejap aku sudah dapat mengendalikan tubuhnya.

"Hei, jangan memalukan ku dibadapan guruku, kendalikan tubuh ini dengan baik"
Ujar nya dengan penekanan.

"Baiklah, kau manusia yang banyak bicara..."
Aku memakinya dengan sebutan 'manusia', mengingat aku tidak mengetahui namanya.

"Aku punya nama, jangan memanggilku yang mewakili banyak orang"
Ia tampak sedikit kesal.

"Haah... baiklah"
Aku mulai mengalah dengan sikap nya.

Aku mulai menggenggam pedang, dan mulai bersiap untuk kembali bertarung.

"Tidak kusangka, kau lebih bersemangat daripada sebelumnya."
Ujar seorang wanita tua di depanku.

"Baiklah, ayo lanjutkan latihan ini"
Ia tampak bersiap untuk menyerangku.

Ada yang aneh, ia menggunakan sedikit dari Eviezt nya untuk menyerangku.

'Itu tidak tampak adil bukan'
Batinku sambil bersiap menyerang.

Aku melayangkan pedang ke arahnya, dan ia tampak melakukan hal yang sama.

Pedang kami saling berbenturan, menciptakan suatu bunyi dentingan.

Wanita tersebut tampak sedikit menjauh dan kembali bersiap untuk menyerangku. Lebih tepatnya menyerang gadis ini.

Aku menghindari serangannya, dan saat ia meleset, kugunakan kemampuan bermain pedangku yang pernah kupelajari.

~SRING, TAK~

Dalam sekejap, aku berhasil melepas pedang dari tangannya lalu menancapkan nya di tanah

"Kau, bagaimana bisa?"
Wanita tersebut tampak kebingungan.

"A-apa yang terjadi?"
Tanya gadis berambut putih yang sedang ku kendalikan tubuhnya.

"Tidak penting, kini giliranmu berbicara"
Aku menjawab nya dengan dingin.

"Saya hanya melakukan teknik pedang yang pernah saya lihat di tayangan Televisi"
Ujar gadis tersebut dengan penuh keraguan.

"Benarkah? Aku tidak mengira di dimensi manusia ada yang melakukan tekinik seperti ini. Ini teknik pedang yang pernah digunakan ksatria kegelapan untuk membunuh salah satu klan di Immortal"
Wanita tua tetsebut tampak tidak mempercayai ucapan gadis ini.

The Magical Academy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang