__Author POV__Kelly berlari menghampiri Claryn yang terduduk lemas di lantai.
"Claryn!"
Teriaknya memanggil nama sahabatnya yang terduduk lemas di lantai."El, maafkan aku"
Ujar Claryn pelan."Sudahlah, lupakan saja kejadian yang tadi"
Kelly mengusap air mata Claryn."Hei, jangan menangis Ryn, kami tahu itu bukan dirimu"
Marie mencoba menenangkan Claryn."Aku tidak tahu apa yang aku lakukan"
Ujar Claryn terbata-bata."Aku tidak tahu apa yang mengendalikan ku. Ini tidak seperti diriku."
Claryn menatap kedua telapak tangannya."Jangan khawatir, kau pasti bisa menghadapi nya."
Kelly mengelus punggung Claryn dan menenagkannya."Kami percaya padamu, aku tahu kau tidak akan melukai kami"
Marie memeluk Claryn."Terimakasih, aku tidak tahu harus berbuat apa tanpa kalian"
Claryn tersenyum lembut.Kelly dan Marie membalas senyuman Claryn, setidaknya Claryn masih menyadari sisi manusiawi nya.
Bagaimana pun, ia adalah sosok yang hangat didalam sebuah jiwa yang dingin.
.
.
.Keesokan Harinya.
___Claryn POV___
Aku memutuskan untuk mempersiapkan diri lebih cepat, aku menuju ke kantor Mrs. Althea sebelum mereka terbangun.
Kejadian kemarin malam membuat ku merasa berbeda. Kurasa hubungan kami tidak akan kembali seperti semula.
Aku melangkah menuju keluar kamar, langit pagi masih cukup gelap, namun ku yakin Mrs. Althea sudah berada di kantor nya.
Saat aku sampai diluar, di lorong sangatlah sepi. Suatu momen yang tepat untukku menyelinap keluar.
Aku melangkah cepat menuju ke kantor Mrs. Althea. Suara dari langkah kakiku menggema di lorong.
Aku memutuskan untuk melangkah lebih cepat, hingga aku sadari, ada suara yang menyertai langkah kaki ku.
Aku sedikit berbalik untuk memeriksa apakah ada orang di sekitarku, tidak ada siapapun.
Sejenak, aku menenangkan diri, dan menganggap suara itu hanya pantulan dari bunyi langkah ku.
Aku melanjutkan langkahku, dan kini benar-benar menyadari, ada orang di belakang ku.
"Claryn"
Orang di belakang ku memanggil namaku.Aku menoleh spontan, dan menyadari, orang yang mengikuti ku adalah Leon Harvey, siswa dengan kemampuan tertinggi di akademi ini.
Aku terdiam sejenak, memikirkan alasan apa yang harus kugunakan untuk menutupi Identitas ku.
"Jadi benar itu namamu"
Leon melangkah mendekati ku."Ya, benar, itu nama saya"
Jawabku sedikit gugup."Apa yang kau lakukan pagi-pagi seperti ini. Ini bukan jam bagi para siswa di akademi"
Leon menatap ku dingin."Saya, memiliki urusan dengan kepala akademi Mrs. Althea, beliau menyuruh saya datang ke kantor lebih awal"
Ujarku seadanya dengan situasi saat ini."Apa kau tahu, ada yang aneh dengan kata-kata mu, Mrs. Althea selalu memberi tahu ku ketika ada tamu yang akan mengunjungi kantor nya."
Leon semakin curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Academy [On Going]
FantasyManusia atau Penyihir? Dua jiwa ini bersatu di dalam seorang gadis Seperti es yang membeku, ia cukup dingin terhadap orang lain Terkadang memiliki Empati seperti manusia... Terkadang ia kurang berempati layaknya penyihir ...