_Claryn POV_
Percakapan ku terus berlanjut dengan Drake Writliz, kurasa aku sudah mulai terbiasa dengan keberadaannya.
Bagiku, dia sangat hebat. Dia mampu mengubah kebencianku terhadap perubahan hanya dengan waktu semalam.
Ia menemani malamku yang sunyi. Sejenak, aku terpikir. Ini cukup aneh, aku berbicara dengan diriku sendiri…
Tapi siapa yang peduli, bagiku dia sudah kuanggap sebagai seorang teman.
"Hei, apa kau mengantuk?"
Tanya Drake Writliz padaku."Kurasa tidak. Aku tidak suka tidur"
Jawabku to the point membuat Drake Writliz terkekeh pelan."Bagaimana kalau berjalan-jalan sejenak?"
Drake Writliz memberikan sebuah saran, yang sejenak kurang aku setujui."Kurasa itu tidak mungkin, diluar sangat banyak penjaga, aku bisa saja ditangkap basah-basahan"
Aku menolak begitu saja saran dari Drake Writliz."Maksudku, perjalanan antar dimensi. Kupikir kau suka berada di Larkhvia?Kenapa tidak kesana saja?"
Ujar Drake Writliz yang membuat ku terdiam sejenak."Aku akan membantu mu membuka portal. Buatlah sebuah portal…"
Lanjutnya memberi instruksi.Aku memutuskan untuk mengikuti instruksi dari Drake Writliz, meskipun tidak tahu alasannya memperbolehkan ku pergi antar dimensi.
Aku membuat sebuah bola bervahaya bewarna biru, yang semakin membesar seiring Drake Writliz membantuku.
"Erakutsi ataria Larkhvia"
Gumamku kesekian kali.Sebuah portal mulai terbentuk, namun ada yang berbeda kali ini, aku tidak melihat ujung dari portal ini!
"Apa ini aman? Aku bahkan tidak melihat ujung dari portal ini"
Tanyaku memastikan."Tentu saja, percayalah"
Jawab Drake Writliz yang berusaha membuatku yakin.Aku melangkah masuk menuju portal, sesaat semua di sekitar ku berubah menjadi bewarna putih, aku hampir berada di ruang hampa untuk kesekian kalinya, hingga sebuah suara membuatku sadar.
"Claryn Fokus! Lihatlah sebuah retakkan di sekitar mu. Arahkan Eviezt mu ke retakkan ini! Aku akan membukakan jalan untukmu"
Suara dari Drake Writliz menyadarkan ku dari lamunan kosongku.Aku mulai mengikuti instruksi nya, dan tak berapa lama kemudian sebuah jalan yang berujung mulai terlihat.
Aku berlari ke arah jalan berujung tersebut, dan hal itu sedikit membuatku kelelahan.
Sebuah pemandangan indah mulai menyambut penglihatan ku saat aku berhasil mencapai ujung dari jalan tersebut
"Larkhvia"
Gumamku kagum."Indah bukan?"
Sebuah pertanyaan dari Drake Writliz sempat membuatku mengalihkan perhatian ku."Iya, malam hari terlihat tenang di sini"
Jawabku seadanya.Aku memutuskan untuk mengambil beberapa langkah dari tempat pertama kali aku beranjak.
"Lihat! Ini pertama kalinya aku melihat kunang-kunang"
Aku menatap kagum kunang-kunang yang ada di hadapanku saat ini."Apa kau ingat, alasan kau ingin kembali ke tempat ini secepatnya?"
Sebuah pertanyaan dari Drake Writliz sempat membuatku terdiam sejenak."Tentu, aku ingin bertemu dengan Ilusi"
Jawabku begitu saja."Kalau begitu cari dia! Kau harus mengetahui masa lalu mu, ia adalah jawaban dari semua pertanyaan mu."
Ujar Drake Writliz menyuruh ku untuk segera bergegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Academy [On Going]
FantasyManusia atau Penyihir? Dua jiwa ini bersatu di dalam seorang gadis Seperti es yang membeku, ia cukup dingin terhadap orang lain Terkadang memiliki Empati seperti manusia... Terkadang ia kurang berempati layaknya penyihir ...