"Ini?!!"
Batinku setelah menggigit apel tersebut.====================
__Claryn POV__
Aku terduduk lemas di tanah, kepalaku pusing, dan aku bahkan memuntahkan darah bewarna hitam dari mulutku. Kurasa aku keracunan, hanya itu pencerahan yang muncul dalam pikiran ku.
Melihat hal itu, Mrs. Althea segera menangkap tubuhku, dan mencoba meregenerasi ku dari dalam, menggunakan Eviezt nya.
Mrs. Althea menggenggam tanganku erat. Eviezt nya mengalir ke darahku. Namun itu seperti tidak ada rasanya.
Tubuhku kaku, bisa kulihat warna kulit ku yang memucat akibat keracunan.
"Claryn, kau baik-baik saja?"
Tanya Mrs.Althea yang berusaha untuk tetap tenang sambil terus memegang tanganku.Aku ingin membalas pertanyaan nya, namun mulutku kaku dan tidak dapat digerakkan.
Tak berapa lama kemudian, aku mulai kehilangan sedikit dari kesadaran ku, pandanganku mulai buram, dan tak lama kemudian gelap pun menghampiri penglihatan ku.
❇️❇️❇️
Gelap dan Hampa… Itulah yang menemaniku saat ini. Aura dingin memasuki pori-pori kulitku.
Layaknya terbaring di gelapnya malam, aku hanya bisa melihat kegelapan.
Aku heran, mengapa aku tidak bisa menggerakan anggota tubuhku.
Aku kembali memutar pikiranku dan teringat alasan mengapa aku bisa berada di sini.
Kehilangan kesadaran saat memakan apel, itulah penyebab aku berada di ruang hampa ini.
'Bagaimana bisa sebuah apel bisa membuatku pingsan seperti ini'
Batinku heran saat sadar setengah dari kesadaran ku kembali.Aku mencoba untuk bangun dari posisiku saat ini.
'Apa-apaan ini?!'
Aku sedikit tertegun.Aku bisa mengendalikan tubuhku saat berada di mimpi.
Ini tidak biasanya, mimpi hanyalah mimpi. Ia mengikuti rencana dari Tuhan.
'Apa aku dipermainkan dalam ilusi?'
Itulah yang terpikir olehku.Disisi lain aku tetap berpikir positif dan menyangka bahwa semua ini adalah fenomena Lucid Dream.
Aku mencoba berjalan, rasanya seperti berjalan di tanah. Hanya saja, ini terlalu gelap.
Tak lama kemudian, angin di sekitar ku bertiup semakin kuat, dan sedikit membuatku sulit untuk melangkah kan kaki.
Aku mencoba menggunakan Eviezt ku. Namun hasilnya nihil. Tetap saja di sekitarku gelap dan dingin.
Mencoba melangkah bukanlah pilihan yang tepat, angin di sekitarku membuat langkahku terasa berat.
Aku memutuskan untuk diam saat ini. Mencoba merasakan gerakan angin yang berhembus saling berlawanan.
Hingga sebuah suara terdengar ditelinga ku.
Suara nya tidak terlalu jelas, namun aku dapat mendengar nya.
"Siapa di sana?!"
Teriakku saat merasa sosok yang mendekatiku."Kau tidak perlu tahu siapa diriku"
Sosok tersebut semakin mendekat, langkah kaki nya dapat ku rasakan dengan baik."Apa tujuanmu"
Tanyaku waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Academy [On Going]
FantasyManusia atau Penyihir? Dua jiwa ini bersatu di dalam seorang gadis Seperti es yang membeku, ia cukup dingin terhadap orang lain Terkadang memiliki Empati seperti manusia... Terkadang ia kurang berempati layaknya penyihir ...