Sebuah mobil terus melaju di jalanan yang lengang. Membelah badai yang sedang mengamuk disertai oleh petir.
Hye Kyo memegang setir mobil erat. Selain sedikit takut dengan badai, dia juga harus berhati-hati karena saat ini dia melewati sebuah jalan yang berada di sekitar kawasan hijau. Penarangan yang ada di jalan tersebut sangat minim sekali, tidak sesuai dengan ketentuan.
Hari ini dia mendadak mendapat shift malam, menggantikan salah satu temannya. Tadi dia pulang sejenak ke rumah untuk memasakkan Yunhyeong makanan. Serta mengambil barang-barang yang dirasa perlu nantinya.
Ditengah-tengah ketenangan Hye Kyo mengemudikan mobilnya, dari dalam kawasan hijau muncul sesosok anak perempuan yang berjalan menuju jalanan. Hye Kyo melebarkan kedua matanya, sigap menginjak pedal rem.
Mobil Hye Kyo berhasil berhenti tepat sebelum bagian depan mobilnya menyentuh anak perempuan tersebut. Akan tetapi karena anak perempuan itu jatuh tidak sadarkan diri setelahnya, membuat Hye Kyo berpikiran jika dia telah menabraknya.
Hye Kyo segera membuka sabuk pengamannya, bergegas beranjak keluar untuk melihat kondisi anak perempuan itu.
"O-omo!" Hye Kyo membekap mulutnya ketika melihat kondisi anak perempuan tersebut. Kepalanya mengeluarkan darah segar.
Sesaat Hye Kyo masih shock, tetapi didetik berikutnya dia segera tersadar. Dia langsung menggendong anak perempuan tersebut masuk ke dalam mobilnya.
Hye Kyo sempat memberikan pertolongan pertama kepada anak perempuan itu sebelum melajukan mobilnya kembali. Butuh waktu lama baginya untuk mencapai rumah sakit terdekat.
Dalam waktu sekitar dua puluh menit akhirnya Hye Kyo sampai di rumah sakit terdekat. Dia memberhentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk rumah sakit, hampir saja menabrak orang-orang yang berada disekitar sana.
Hye Kyo keluar terlebih dahulu, lalu mengeluarkan anak perempuan yang dia kira tertabrak olehnya. Sambil menggendong erat anak perempuan itu, Hye Kyo berlari dengan panik masuk ke dalam rumah sakit. Lebih tepatnya menuju ruang IGD.
"Jeogiyo!" Teriak Hye Kyo kepada beberapa dokter dan perawat yang kebetulan berdiri di depan ruang IGD.
"Jeogiyo..." Kalimat Hye Kyo terjeda, napasnya tersenggal. "Tolong selamatkan anak ini!"
Dokter tersebut langsung memerintahkan para perawat untuk segera membawa brankar. Begitu brankar datang, anak perempuan itu segera ditidurkan disana dan dibawa ke dalam ruang IGD untuk segera diberi pertolongan.
***
"Apa anda wali dari anak tersebut?"
Kepala Hye Kyo yang semula tertunduk menatap lantai rumah sakit langsung terangkat, lalu menoleh menatap seorang dokter yang telah berdiri didepannya. Hye Kyo beranjak bangkit dari duduknya.
"Aniyo, tetapi saya yang bertanggung jawab atas kondisinya." Dokter itu menganggukkan kepalanya paham.
"Kalau begitu, apa anda sudah menghubungi keluarganya?"
Hye Kyo terdiam beberapa saat, lantas menggeleng lemah. "Aku tidak tahu siapa keluarga anak itu. Tadi saat aku menabraknya dia hanya sendirian, tidak ada seorang pun yang menemaninya. Dia--"
Kalimat Hye Kyo terhenti. Dia memegang dagunya, berpikir keras. Karena terlalu panik, dia tidak sempat memikirkan kejadian aneh yang terjadi saat dia bertemu dengan anak perempuan tersebut.
Kenapa ada anak kecil yang berkeliaran tengah malam? Tengah malam? Disaat badai sedang mengamuk? Dan lokasinya sangat janggal, yaitu di kawasan hijau yang jauh dari pemukiman atau keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory (DISCONTINUED)
FanfictionAkibat kecelakaan yang menimpanya pada masa lalu, membuat Lisa harus kehilangan semua ingatannya. Semua memori yang ada dikepalanya terhapus total. Tidak ada yang tersisa, walau hanya sedikit. Namun, pada suatu hari Lisa dihadapkan dengan rentetan k...