Part 34

4.4K 642 59
                                    

Dari balik kaca jendela mobil Mini Cooper milik Jisoo, kedua mata bundar Lisa memperhatikan para pejalan kaki yang melintas di area trotoar jalanan. Sepertinya mereka hendak menuju halte bus atau stasiun kereta bawah tanah.

Setelah dua minggu lebih lamanya Lisa terkurung di gedung yang memiliki aroma antiseptik tersebut, akhirnya sore ini dia diperbolehkan pulang. Maka tidak mengherankan jika gadis berponi itu begitu antusias melihat apapun yang ada disekelilingnya.

Jisoo yang duduk di bangku kemudi tersenyum gemas melihat tingkah adik bungsunya itu. Hanya dia sendiri yang bisa menjemput Lisa.

Jennie tidak bisa ikut karena memiliki jadwal pemotretan, sedangkan Rosé masih berada di alam mimpi setelah semalam suntuk menyelesaikan lagu barunya.

"Apa kita jadi mengambil barang-barang yang masih ada di apartemenmu?" Suara Jisoo memecah keheningan yang terjadi di dalam mobil.

Lisa tersentak, kepalanya langsung tertoleh. "Ah! Hampir saja lupa!"

"Ne, eonnie. Kita ke apartemenku dulu, sekaligus pamit kepada Minnie." Jisoo mengangguk singkat, lalu membelokkan mobil Mini Cooper-nya ke kiri. Merubah jalur.

Seperti yang telah mereka bicarakan beberapa hari yang lalu, begitu Lisa sembuh dan keluar dari rumah sakit, gadis berponi itu langsung pindah ke mansion megah milik Raejun. Mulai hari ini dia akan tinggal bersama sang kakek dan ketiga kakaknya.

Dan pastinya semua itu atas sepengetahuan dan juga sepertujuan Hye Kyo, ibu angkat Lisa yang telah menjaga dan merawatnya penuh kasih sayang selama sepuluh tahun ini.

Tadi sebelum meninggalkan rumah sakit, Lisa sempat berpamitan dengan Hye Kyo. Mengucapkan kalimat perpisahan dan juga ucapan terima kasih atas segala yang telah dia berikan selama ini.

Meski berurai air mata, wanita yang berprofesi sebagai dokter itu melepas kepergian Lisa kembali ke keluarga sesungguhnya dengan lapang dada.

Hanya satu hal yang membuat Lisa sedih. Sejak dia sadar dari koma, Yunhyeong sekali pun tidak pernah datang menemuinya. Kakak laki-laki angkatnya itu seperti hilang ditelan oleh bumi.

"Kau tenang saja, Lalice-ya. Eomma sudah mengatakan semuanya pada Yunhyeong dan oppa-mu itu juga menyetujuinya. Dia tidak bisa datang karena sibuk dengan pekerjaan di kantor." Hanya itu jawaban yang Lisa dapatkan dari Hye Kyo saat menanyakan keberadaan Yunhyeong.

Sementara Lisa sibuk melamun, mobil Mini Cooper yang dikemudikan oleh Jisoo terus melaju di jalanan. Hingga lima belas menit ke depan, mereka sampai di lokasi gedung apartemen tempat Lisa tinggal dulu bersama Minnie.

"Apa perlu eonnie hubungi jasa angkut barang?" Jisoo berjalan disamping Lisa, menaiki satu-persatu anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan lantai lainnya.

Lisa yang berada disebelahnya menggeleng. "Tidak perlu, eonnie. Barang-barangku tidak terlalu banyak, hanya pakaian, buku, dan benda ringan lainnya."

"Arasseo."

Kedua kakak-beradik itu berhenti di depan sebuah pintu unit apartemen nomor 11. Tangan Lisa terangkat, memencet tombol bel, bukan papan angka yang ada pada pintu. Jisoo sampai mengernyit bingung melihat kelakuan adik bungsunya itu.

'Bukankah ini juga apartemennya? Kenapa dia tidak langsung membukanya?'

Pintu itu terbuka setelah berselang beberapa detik, menampakkan sosok Minnie dibaliknya. Wajahnya yang nampak ramah langsung berubah kesal begitu melihat wajah Lisa terpampang dihadapannya.

"Ya! Kenapa kau memencet bel, eoh?!" Minnie hendak memukul lengan sahabatnya itu, tapi urung ketika menyadari kehadiran Jisoo disana.

Memory (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang