Dari balkon kamar hotelnya, Lalice bisa melihat dengan jelas pemandangan hamparan kota Paris. Termasuk penampakkan menara Eiffel yang menjulang tinggi dengan indahnya di antara bangunan disekitarnya.
Dari sela-sela gedung tersebut, secara perlahan muncul bola matahari yang terbit di kaki timur langit. Cahaya kuningnya mulai menyinari kota tersebut, memberikan kehangatan.
Lalice tersenyum lebar saat menyaksikan pemandangan spektakuler tersebut. Ternyata usahanya untuk bangun lebih pagi tidak tersia-siakan.
Tidak mengetahui jika saat ini dia sedang diperhatikan oleh sepasang mata yang mirip seperti kucing tersebut. Jennie menyandarkan bahunya pada bingkai pintu kaca pemisah antara kamar dengan balkon. Menatap punggung seseorang yang sangat dia kenali, tetapi orang tersebut tidak mengenalinya lagi.
Jennie telah mengetahui hal tersebut ketika menemani Lalice membuat paspor. Saat itulah dia menyadari ada sesuatu hal yang mengganjal.
Hal tersebut yang membuat Jennie semakin yakin jika sosok Lalice merupakan Lisa yang mengalami hilang ingatan atau amnesia, yaitu tanggal lahirnya.
Kenapa tanggal lahir seorang Song Lalice bisa bertepatan dengan tanggal terjadinya kecelakaan yang merenggut kedua orang tuanya dan penyebab hilangnya keberadaan Lisa? Itu tidak mungkin hanya sekedar sebuah kebetulan. Jika iya, apakah gelang buatan Rosé yang ada pada Lalice juga sebuah kebetulan?
Dan masalah mengenai Lisa yang mengalami amnesia, Jennie yang menyimpulkannya sendiri setelah berpikir selama dua hari berturut-turut. Bahkan waktu tidur dan istirahatnya terpakai hanya untuk memikirkan hal tersebut.
Jika Lisa tidak mengalami amnesia, dia tidak mungkin merubah identitas dirinya tanpa suatu alasan yang jelas. Pasti semua memory didalam kepalanya terhapus akibat benturan keras dari kecelakaan tersebut. Jennie sangat yakin sekali akan hal itu.
Sekarang yang menjadi pertanyaan besar bagi gadis berpipi mandu tersebut adalah... Bagaimana cara mengembalikan ingatan Lisa?
"Apa kau suka melihat sunrise?" Jennie membuka suaranya setelah terdiam sejak tadi.
Tanpa menoleh Lalice sudah tahu siapa yang bertanya kepadanya barusan. Siapa lagi kalau bukan Kim Jennie. Mereka ditempatkan dalam satu kamar dengan dua ruang tidur yang terpisah.
"Hanya sekedar suka." Jawab Lalice seadanya.
Jennie mengangguk sekilas, kemudian ikut bergabung bersama Lalice yang berdiri di balkon hotel. Menikmati pemandangan Kota Paris dipagi hari.
"Apa sebelumnya kau pernah ke Paris?" Seakan tidak ingin suasana hening hadir diantara mereka, Jennie terus melontarkan pertanyaan.
"Ini kunjungan pertamaku. Prancis menjadi negara kedua yang aku kunjungi setelah Jepang."
Jennie tersenyum miris mendengar jawaban Lalice. Padahal dulu mereka telah mengunjungi lebih dari dua negera. "Kau pernah ke Jepang?"
Lalice mengangguk. "Aku mengunjunginya ketika liburan musim panas bersama ibu dan kakak laki-lakiku."
Jennie mencengkram pagar pembatas besi tersebut dengan kuat. Itu pasti kedua sosok yang telah menemukan dan menolong Lalice. Setelah pulang dari sini, dia harus segera melakukan penyelidikan.
"Bagaimana denganmu?" Manuver pertanyaan Lalice yang tiba-tiba.
"N-ne?" Jennie tidak terlalu mendengarkan pertanyaan Lalice barusan, karena sedang tidak fokus.
Lalice menghela napas tipis, mengalihkan perhatiannya kepada Jennie. Tanpa perlu ditanya lagi, sebenarnya Lalice sudah mengetahui jika model tersebut telah mengunjungi banyak negara. Tetapi tujuannya menanyakan hal tersebut hanya untuk basa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory (DISCONTINUED)
FanfictionAkibat kecelakaan yang menimpanya pada masa lalu, membuat Lisa harus kehilangan semua ingatannya. Semua memori yang ada dikepalanya terhapus total. Tidak ada yang tersisa, walau hanya sedikit. Namun, pada suatu hari Lisa dihadapkan dengan rentetan k...