Selamat membaca🐰.___________
Before Chapter
"Jadi Dayang busuk ini penghianatnya," sinis Hena sambil mengamati semua hal yang ada pada diri Dayang tersebut.
"Tunggulah hukuman dari-ku sialan."
____________
"Jadi siapa nama Dayang itu?" tanya Hena yang setelahnya memasukkan kembali satu kue kering kedalam mulutnya.
"Shu shu Yang Mulia," jawab Dayang Su.
"Shu Shu?" ucap Hena memastikan.
"Iya Yang Mulia," jawab pasti Dayang Su.
"Menurutmu bagaimana dia mengetahui saat aku berada di istana utara," kata Hena lagi.
"Yang Mulia, kita sempat berpapasan dengan-nya saat menuju istana utara," jelas Dayang Su.
"Hm begitu," balas Hena mengerti.
"Menurutmu hukuman apa yang pantas untuknya?" tanya Hena mencoba berdiskusi.
"Biasanya Yang Mulia menghukum cambuk para Dayang yang terkadang membuat anda marah," balas Dayang Su.
"Itu sudah terlalu biasa," kata Hena sambil memakan kembali kue kering-nya.
"Apa ruangan dibelakang paviliun ini kosong?" tanya Hena.
"Kosong Yang Mulia, tapi mungkin ada beberapa barang yang sudah tidak lagi Yang Mulia gunakan tersimpan disana dan kemungkinan sedikit susah untuk menghirup udara," jelas Dayang Su.
"Ajak beberapa Dayang kemarin untuk sedikit membersihkannya, lalu buat dua gantungan tali pada bagian kiri dan kanan sejajarkan dengan saat mengangkat kedua tangan keatas, apa kau bisa melakukannya," ucap Hena sambil menatap serius Dayang Su.
"Bisa Yang Mulia," jawab Dayang Su tanpa ragu.
"Dayang Su apakah aku menyimpan sebuah racun?" tanya Hena pelan.
"Racun," ucap ragu Dayang Su.
"Ah iya Yang Mulia, dulu Yang Mulia sempat menyimpan tanaman zucchini yang sudah dijadikan bubuk," ucap Dayang Su lagi, sambil mengambil bubuk tersebut pada salah satu laci didalam ruangan Hena.
"Ini Yang Mulia," sambil menyerahkan kepada Hena.
"Apa yang akan terjadi setelah mengonsumsi ini?" tanya Hena.
"Hal yang terjadi saat Yang Mulia mengonsumsinya dulu, adalah mual-mual dan setelahnya Yang Mulia pingsan," ucap Dayang Su.
"Buat Dayang penghianat itu memakannya," perintah Hena tidak terbantahkan.
"Kita akan menghukumnya setelah itu," jelas Hena lagi.
"Baik Yang Mulia," balas Dayang Su.
"Oh ya apakah kita bisa memperoleh es batu," ucap Hena lagi.
"Bisa Yang Mulia beberapa prajurit nanti bisa membawanya dari istana dingin," balas Dayang Su merasa sedikit heran karena Hena yang menginginkan es batu.
"Kau boleh pergi," tangkas Hena, mendengar ini dengan pelan Dayang Su mulai memberi salam hormat dan pergi meninggalkan ruangan Selir Agung Chu.
"Ah saatnya tidur," monolog Hena sambil merebahkan dirinya diatas tempat tidur.
***
"Apakah anda serius Yang Mulia," ucap Nyonya Song memastikan.
"Ibu, aku serius," balas Permaisuri Song sambil menyesap teh-nya kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Selir [Selesai]
FantasySeorang wanita dari masa depan tidak sengaja memasuki jiwa seorang Selir Agung. pada masa lalu. Diketahui sosok Selir Agung, adalah orang yang sangat jahat karena selalu mencoba mendekati Sang Kaisar, dan mencoba melenyapkan Sang Permaisuri. Tapi sa...