____________
Selamat membaca😇Setelah menyelesaikan makan malamnya, Hena memutuskan untuk pergi keruangan tamu pavillun dan menjamu Putri Bai Qian disana.
"Siapkan teh dan beberapa kudapan, antarkan keruangan tamu," pinta Hena pada salah satu Dayang.
"Baik Yang Mulia.
"Kira-kira apa yang akan dibicarakan oleh anak itu," pikir Hena menerka-nerka.
Ditempat lain..
"Bagaimana dengan lukisannya?" tanya Bai Qian kepada Dayang Ru.
"Hamba sudah membungkusnya dengan baik," balas Dayang Ru.
"Kalau begitu ayo kita pergi sekarang," ujar Bai Qian yang berjalan keluar dari ruangan pavilliunnya.
"Oh ya bagaimana jika mengajak Putra Mahkota untuk bertemu Ibu Selir," imbunya ditengah-tengah perjalanan.
"Putri, Putra Mahkota terlihat tidak menyukai Selir Agung Chu, hamba takut suatu hal buruk terjadi," tampik Dayang Ru.
"Huh aku tidak mengerti kenapa dia menumpuk rasa benci yang sangat besar kepada Ibu Selir, padahal dulu Ibu Selir sangat memerhatikan dirinya," keluh Bai Qian terhadap sikap Putra Mahkota.
"Bagaimana jika Putri menanyakan kebersedian Putra Mahkota untuk ikut mengunjungi Selir Agung Chu, jika Putra Mahkota tidak bersedia kita tidak bisa memaksanya dan mungkin dilain kesempatan Putra Mahkota bersedia mengunjungi Selir Agung Chu," usul Dayang Ru yang dibalas anggukan antusias Bai Qian. Dan mereka pun segera pergi menuju kediaman Bai Huan Su.
Diruangannya Putra Mahkota Bai Huan Su telah selesai menyantap hidangan makan malamnya.
Setelah meminum beberapa teguk air, Bai Huan Su dengan segera bangkit dari duduknya dan pergi keluar dari kediaman yang diikuti oleh Kasim Oh. Saat ini tujuannya adalah mendatangi secara mendadak kediaman Selir Agung Chu, entah hal apa yang akan dirinya lakukan.
"Putra Mahkota, anda benar-benar mengunjungi Selir Agung Chu," celetuk Kasim Oh setelah sampai didepan pavilliun Selir Agung Chu.
"Ingat perkataan yang akan aku ucapkan ini dengan baik, Kasim Oh," desis Bai Huan Su.
"Apapun yang kalian dengar nanti, harus bisa kalian lupakan dan ingat untuk tidak memberitahukannya kepada siapapun," perintah Bai Huan Su yang dimengerti oleh semua Dayang yang berada didepan pavilliun Hena.
"Jangan biarkan orang lain masuk kedalam ruangan," perintah Bai Huan Su kepada Kasim Oh.
"Baik," patuh Kasim Oh.
Sampai didepan ruangan Hena, Bai Huan Su dengan isyarat tangan mengusir dua orang Dayang yang berdiri disana.
Brak
Bunyi pintu yang digeser secara kasar membuat Hena yang berada didalam ruangan mendengus malas. Terlihat sosok laki-laki muda yang tidak lain adalah anaknya sendiri sedang berjalan menuju dirinya dengan raut muka yang terlihat marah.
"Apa yang kau la– "
Plakk
"Sial apa yang dia lakukan!" teriak Hena dalam hatinya, dan menatap Bai Huan Su dengan pandangan tidak percaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Selir [Selesai]
FantasySeorang wanita dari masa depan tidak sengaja memasuki jiwa seorang Selir Agung. pada masa lalu. Diketahui sosok Selir Agung, adalah orang yang sangat jahat karena selalu mencoba mendekati Sang Kaisar, dan mencoba melenyapkan Sang Permaisuri. Tapi sa...