"Yang Mulia Selir," panggil Dayang Su memberikan salam."Oh Dayang Su," tanggap Hena.
"Apakah Selir Agung ingin membersihkan diri sekarang?" tanya Dayang Su.
"Ya, siapkan pemandianku," balas Hena.
"Baik," sahut Dayang Su segera pergi ketempat pemandian didalam paviliiun.
Karena tidak memakai pernak-pernik apapun, Hena memutuskan untuk melepaskan hanfunya sendiri.
Tapi saat ingin berjalan menuju tempat pemandian, spontan tangan Hena memegang dadanya karena merasakan sesak seperti kehabisan udara.
"Huh... Huh... Huh... "
"Ada apa lagi ini," ringis Hena dalam hatinya.
"Apa Putra Mahkota meracuniku," sekelabat pemikiran ini pun mencul didalam pikirannya.
"Tidak, pasti orang lain yang melakukannya," yakin Hena menghepas jauh pikiran buruknya.
"Dayang Su," ujar Hena sedikit berteriak.
Bruk
Tubuh Hena pun meluruh diatas lantai.
"Ya–Yang Mulia ap–apa ya–yang terjadi," gagap Dayang Su karena panik.
"Na–nafasku tera–rasa sa–sangat se–sesak sete–setelah me–meminum t–teh i–itu," balas Hena mencoba mengambil banyak nafas karena ada sesuatu hal penting yang harus dirinya utarakan.
"Da–dayang Su dengar i–ini baik-baik, ka–katakan kepada Ka–kaisar bahwa di–dirinya ti–tidak boleh meng–hukum Pu–tra Mahkota, apapun ya–ng terjadi ja–ngan per–nah melibatkan Pu–tra Mahkota, aku tahu ini pa–sti adalah jeba–kan dari se–seorang," ujar Hena sekuat tenaga karena sakit didadanya semakin menjadi.
"Jangan banyak berbicara Yang Mulia, ayo hamba bantu menuju tempat tidur," balas Dayang Su membantu Hena berdiri, tapi.
Bruk
"Aku ti–dak kuat la–gi," lirih Hena sebelum kesadarannya menghilang, sepenuhnya.
"Yang Mulia!" teriak Dayang Su membuat beberapa Dayang diluar terkejut.
"Seseorang diluar!" teriak Dayang Su membuat salah satu Dayang diluar segera masuk kedalam ruangan.
"Cepat bantu aku memindahkan tubuh Yang Mulia," pinta Dayang Su menghilangkan keterkejutan Dayang yang sebelumnya masuk.
"Ba–baik," jawabnya langsung sigap memapah tubuh Hena.
"Tolong panggil tabib sekarang, dan perintahkan salah satu dari kalian untuk memberitahukan keadaan tidak baik Yang Mulia Selir," perintah Dayang Su lagi.
"Ba–baik," jawab patuh Dayang tersebut.
Hiks... hiks... hiks...
"Yang Mulia mengapa anda bisa seperti ini," sesegukan Dayang Su sambil merapihkan selimut Hena.
***
Rombongan tabib yang berjalan dengan tergesa-gesa membuat orang-orang yang dilewatinya menaruh rasa penasaran tinggi, tentang kemana dan siapa seseorang yang akan diobati.
Setelah ditelesuri bahwa para tabib tersebut datang kekediaman Selir Agung Chu.
Para penghuni istana-pun dibuat terkejut, dan bertanya-tanya hal apa yang terjadi dengan Selir Agung Chu.
Dan jangan lupakan, dua orang Dayang yang ditugaskan untuk memantau selalu keadaan Hena. Kini sudah sampai dikediaman Tuannya masing-masing untuk melaporkan kabar yang mereka tunggu-tunggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Selir [Selesai]
FantasySeorang wanita dari masa depan tidak sengaja memasuki jiwa seorang Selir Agung. pada masa lalu. Diketahui sosok Selir Agung, adalah orang yang sangat jahat karena selalu mencoba mendekati Sang Kaisar, dan mencoba melenyapkan Sang Permaisuri. Tapi sa...