56

69.2K 4.9K 461
                                        

Helloow😇

_________________

Hari ini, tepat empat belas hari Kaisar Bai berada diluar Istana. Kepemimpinan sementara berada ditangan Selir Agung Chu dan Putranya, Bai Huan Su.

Dalam surat terahir yang dikirimkan Kaisar Bai, menyatakan bahwa dirinya sudah dalam perjalanan kembali menuju Istana dan diperkirakan besok sudah sampai di Istana.

Mendapatkan kabar secara langsung seperti ini, membuat Selir Agung Chu berkerja dengan maksimal untuk mengadakan pesta perjamuan menyambut kembalinya, Kaisar Bai.

Setelah mengecek keseluruhan hal yang menyangkut semua persiapan penyambutan Kaisar, Putra Mahkota menghembuskan napas sedikit lega lantaran kurangnya istirahat membuat Bai Huan Su sangat ingin merebahkan dirinya untuk sesaat.

Alih-alih kembali kepaviliunnya, Putra Mahkota dengan langkah sedikit cepat berjalan menuju paviliun Ibunya. Keadaan saat ini tidak memungkinkan dirinya untuk sedikit bersantai.

Memikirkan masalah ini, rasa lelah yang sempat mengisi pikirannya seketika sirna dalam ingatan Putra Mahkota.

"Ibu," panggil Putra Mahkota saat melihat Hena yang sedang bersantai duduk dengan anggun meminum tehnya.

"Kemarilah, kau terlihat lelah," pungkas Hena dengan penuh perhatian.

"Aku sudah meminta Dayang Su untuk membawa susu hangat kemari, tunggulah sebentar lagi," tambah Hena setelah Putra Mahkota duduk tepat disebelahnya.

"Aku butuh sandaran," keluh Putra Mahkota sambil memeringkan kepalanya dan berhenti dipundak Hena.

"Aku butuh sandaran," ulang Hena dengan nada curiga.

"Apakah ini isyarat untuk segera memiliki Putri Mahkota," tebak Hena yang membuat Putra Mahkota terkejut dan menegakkan kepalanya.

"Kenapa? kau terlihat terkejut, apa kau tidak pernah berfikir mengenai pasanganmu?" tanya Hena.

"Ah, dibeberapa waktu aku pernah memikirkannya," jawab Putra Mahkota sedikit tidak yakin.

"Apa ada gadis yang kau sukai?" tanya Hena lagi.

"A-ada," balas Putra Mahkota.

"Apa menurutmu dia pantas menjadi, Putri Mahkota?"

"Tidak, karena dia berasal dari keluarga bangsawan yang masih memiliki hubungan dengan, Permaisuri Song," kilah Putra Mahkota.

"Ibu, memiliki calon yang cocok untukmu. Apa kau ingin menerimanya?"

"Sebelumnya apa boleh aku melihat lukisan wajahnya dan informasi pribadi mengenai gadis pilihan, Ibu?" pungkas Putra Mahkota.

"Tentu setelah semua masalah ini, kita akan membahasanya kembali."

"Jika kau sudah diangkat menjadi Kaisar nanti, kau bisa mengangkat wanita yang kau sukai itu menjadi salah satu Selirmu jika gadis itu mau," ujar Hena santai.

"Salah satu, apa itu berarti aku memiliki lebih dari dua?" tanya Putra Mahkota memastikan.

"Kekaisaran sudah cukup stabil sekarang, Ibu akan memilih Selir untukmu dari bangsawan pendukung Ayahmu dan bangsawan yang berada dipihak Ibu, untuk pihak Permaisuri kau sudah memiliki gadis yang kau sukai, jadi hanya tinggal meminta persetujuannya saja." Jelas Hena.

"Ibu, benar-benar memikirkannya dengan baik," tanggap Putra Mahkota sambil menyeruput susu yang sudah dihidangkan oleh Dayang Su.

"Tentu saja, ini untuk keberlangsungan hidupmu kedepannya. Jika semua telah diselaraskan Ibu bisa meninggalkanmu dengan tenang," ujar Hena mengelus pelan surai Putra Mahkota.

Menjadi Selir [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang