30

96.8K 9.9K 1.2K
                                    

I'm back👶
_____________________

Ps: lanjutan percakan Hena with Daddy kalau ngak nyambung silahkan baca ulang🙏.


•••••••

"Aku ing–– "

"Yang Mulia, ada beberapa Dayang membawa makanan untuk anda," ungkap Kasim yang berada diluar ruangan Kaisar Chu Xi Wang.

"Biarkan mereka masuk," balas Kaisar Chu yang setelahnya menghembuskan napas kasar.

Beberapa Dayang-pun mulai memasuki ruangan dan menata dengan rapi semua makanan diatas meja tepat dimana Kaisar Chu Xi Wang dan Hena saling berhadapan.

"Tunggu," tegur Hena pada Dayang yang akan mencicipi semua makanan.

"Aku yang akan mencicipinya," lanjut-nya lagi sambil mengambil sepasang sumpit.

"Ta–tapi, Yang Mu– "

"Kalian bisa keluar," perintah Hena yang menyela ucapan Dayang tersebut.

"Baik," jawab patuh mereka yang setelahnya pergi dari ruangan.

"Kau tidak perlu repot melakukan semua ini, Mei'er," ucap Kaisar Chu saat melihat Hena meletakkan beberapa makanan diatas semangkuk nasi miliknya.

"Ayah, bisa memakan semua ini tidak ada racun didalam-nya," jelas Hena yang kemudian juga meletakkan beberapa makanan diatas semangkuk nasi milik-nya.

"Sebaiknya kau tidak melakukan hal seperti itu lagi, keracunan makanan sudah sangat biasa terjadi di istana. Dan jarang dari mereka yang bisa menemukan penawarnya," kata Kaisar Chu menasehati.

"Jika aku mati disini, maka itu adalah kematian terhormat karena mengorbankan nyawa untuk, Yang Mulia Kaisar," balas Hena yang kemudian terseyum manis.

"Sudahla cepat habiskan makanan-mu, entah kenapa hatiku sangat teramat penasaran dengan hal yang kau inginkan," ungkap Kaisar Chu.

Menutup sebagian wajah dengan tangan-nya kekehan kecil-pun dikeluarkan Hena, saat mendengar ungkapan Kaisar Chu.

"Aku dengan senang hati memakan makanan ini tapi tentu saja tidak dengan cepat, bisa-bisa kaki-ku mendapatkan pecutan dari Ibu Permaisuri karena melupakan kesopanan," lugas Hena setelah meredakan kekehan-nya.

"Ah Permaisuri-ku itu memang wanita yang sangat menjunjung tinggi keanggunan," bangga Kaisar Chu.

"Mendengar ini aku jadi teringat saat-saat dulu belajar hal-hal kesopanan bersama, Ibu," cetus Hena sambil menginggat beberapa memori kenangan Chu Xi Mei bersama sang Ibu.

Tidak ada rasa kasihan yang ditunjukan Permaisuri Jeong saat menghukum Putri Chu Xi Mei yang mengulangi secara berkala kesalahan yang dia perbuat dalam masa pembelajaran.

Bagi Permaisuri Jeong dia harus mendidik Putri-Putri-nya dengan didikan sebagai seseorang yang akan menjadi Permaisuri.

Rasanya Permaisuri Jeong sangat puas saat kedua Putri-nya memiliki status sebagai seorang Permaisuri tapi satu Putrinya lagi tidak mendapatkan status tersebut, hal itu tidak terlalu dipermasalahkan oleh Permaisuri Jeong karena Putrinya Chu Xi Mei juga mendapatkan status sebagai Selir Agung dan juga fakta yang disembunyikan bahwa dirinya adalah Ibu dari Putra Mahkota akan membuat kedudukan Putrinya sama seperti seorang Permaisuri.

Menjadi Selir [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang