37

94.6K 10.1K 2.1K
                                        

•Happy Reading•

"Yang Mulia Selir," tegur Dayang Su kepada Hena yang sedang duduk diatas kursi riasnya.

"Sejak kapan kau berada disisiku, Dayang Su?" tanya Hena setelah mendengar suara Dayang Su.

"Saat Yang Mulia menjadi salah satu Selir diistana Bailing," jawab Dayang Su yang membuat Hena menghela napas kasar.

"Tulis sebuah surat dan kirimkan kepada Zhe Yan, bahwa aku ingin bertemu dengan dirinya dan Jendral Long Yan," perintah Hena.

"Baik Yang Mulia," patuh Dayang Su lalu undur diri untuk melakukan tugasnya.

"Memikirkan tujuan, benar-benar membuatku gila," cetus Hena memijit pelan pelipisnya yang terasa berdenyut-denyut.

"Chu Xi Mei, sialan! apa dia sengaja mengunci ingatan penting miliknya," ucap Hena tidak terima.

"Tarik napas, hembuskan," rapalnya beberapa kali.

"Aku harus menyampingkan tujuan dari datangnya Chu Xi Mei kedalam harem istana Bailing, saat ini Prajurit diperbatasan utara lebih penting," pikir Hena.

Setelah merapihkan sedikit penampilannya, Hena-pun bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan pavilliunnya.

"Aku ingin pergi kekediaman, Kaisar."

"Dua orang saja yang mengawalku," sambung Hena yang melanjutkan kembali langkahnya.

"Umumkan kedatanganku," perintah Hena kepada salah seorang Kasim yang berada didepan ruangan.

"Selir Agung Chu disini," ujar Kasim tersebut yang membuat kedua Dayang disisi kanan dan kiri membukakan pintu untuk Hena.

Melirik sebentar keadan disekitarnya,  Henapun mulai berjalan ketempat dimana Bai Si Yu sedang membaca beberapa dokumennya.

"Selir Agung Chu memberi salam kepada Yang Mulia Kaisar, semoga hidup seribu tahun," salam hormat Hena.

"Bangkitlah Mei'er," tukas Bai Si Yu.

"Duduklah disini," sambung Bai Si Yu sambil menunjuk salah satu kusri didekatnya.

"Apa aku menganggumu?" tanya Hena  sambil menatap lekat Bai Si Yu.

"Kau melupakan rasa hormatmu sekarang," tukas Bai Si Yu tanpa menjawab pertanyaan Hena.

"Aku sudah memberi salam hormat kepadamu," balas Hena sengit.

"Kepada mu," ulang Bai Si Yu menyiratkan sindiran.

"Saat dipaviliun aku tanpa sadar  berbicara tanpa mengucakan kata hormat, maafkan Selir ini Yang Mulia," sungkan Hena menunduk hormat kepada Bai Si Yu.

"Aku tidak akan mempermasalahkannya, lagi pula aku merasa nyaman saat kita berdiskusi tanpa kata hormat seperti kemarin, rasanya seperti memiliki teman," jelas  Bai Si Yu menatap dalam Hena.

"Jadi ada apa kau menemuiku?" tanya Bai Si Yu.

"Ada hal yang harus kita bicarakan," ujar Hena.

Menjadi Selir [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang