#15

3.3K 464 7
                                    

Suara pintu bergeser memecah keheningan di kamar pasien milik Sean.

"Selamat pagi wahai sobat terkasihku."

"Nggak pantes lo nyapa alim gitu" cibir Sean langsung.

"Gue baru datang loh? Udah disinisin aja"

Bola mata Sean memutar begitu aja, lalu menegakan kasur pasien untuk ke posisi duduk. "Ngapain lo ke sini?" Tanyanya.

"Ya jagain kamu dong sayang" sahut Widy.
Sean refleks mendelik.

"Najis, Wid".

Sakit kali ya Widy.

Widy mendekat, lalu meletakan keranjang isi buah-buahan yang dibawanya ke meja makan pasien.

Sean yang sejak tadi terus memandangi Widy dari pemuda itu datang hingga ia duduk di sofa saat ini, merasa ada yang berbeda dari aura cowok itu. Kayak lebih cerah dari biasanya.

"Ini buah dari mana?" Tanya Sean menggerakan dagunya menunjuk ke arah keranjang buah yang dibawa Widy tadi.

"Dari gue" jawabnya santai sembari melirik ke arah TV.

Tuh kan aneh.

Sean menyipitkan mata, memandangi Widy lekat dari kepala sampai ke kaki. Ada yang beda dari Widy hari ini.

"Happy banget kayaknya lo?"

Kedua alis Widy terangkat, tak paham dengan pertanyaan dadakan Sean barusan. Pemuda itu mengerutkan kening dan langsung memperhatikan penampilannya.

"Masa sih? Perasaan gue biasa aja" sahutnya tak merasa.

"Lo-", Sean menahan perkataannya. Pemuda itu mengangkat jari menunjuk Widy tepat, sebelum akhirnya kembali melanjutkan katanya.

"Lo kayak orang yang lagi jatuh cinta" ucap Sean.

Widy seketika tersentak dan langsung menoleh. "Hah ngawur lo gila" celetuk Widy diikuti kekehannya. Aneh-aneh aja sih.

Widy sok denial.

***

Jerome memasuki salah satu ruangan yang biasa digunakan dia sama timnya buat berkumpul.

"Jerome telat. Katanya yang telat traktir makan bukan sih?"

"Maunya lo aja" sahut Jerome, lalu menarik salah satu kursi dan mendudukan dirinya di sana.

"Eh perasaan tadi lo udah bilang otw deh dari tadi. Kok baru sampe?" celetuk Eric, teman yang sama-sama dengan Jerome mencetuskan ide podcast kampus ini.

"Lo gak usah ikutan deh, ko"

"Ngantar pacar dulu kali tuh" Wendy ikutan mengompori.

"Heh nebar fitnah"

"Seriusan Bang Jerome punya pacar?"

"Siapa bang? Anak mana?"

"Bang Jerome akhirnya pecah telor"

Jerome mendecak ketika semua mulai berteriak heboh.

"Kapan bang jadinya?"

"Gue mau kenalan dong" Wendy menarik kursinya merapat ke arah Jerome untuk mengintip HP cowok itu.

"Wen apasih" Jerome langsung menyimpan HPnya, tak mengizinkan kepada siapapun untuk melihat.

Eric ketawa aja melihat Jerome digodain sama satu tim habis-habisan.

"Heh udah-udah. Ayo rapat"

Semuanya kembali ke tempat. Membuat Jerome kini bernafas lega ketika godaan tertahan karena bantuan dari Eric.

Sedikit informasi buat tim podcast ini. Awalnya Jerome dan Eric itu emang nggak kenal sama sekali. Hanya aja waktu itu mereka berdua nggak sengaja ketemu pas lagi ngumpul-ngumpul.

Eric yang mendengar kalau si Jerome itu termasuk salah satu influencer dan cukup populer di lingkungan kampusnya, akhirnya muncul ide gila untuk mengajak Jerome membentuk tim podcast kampus. Nantinya hasil dari program podcast mereka bisa digunakan untuk mendukung program donasi yang udah lama dia rencanakan.

Jerome yang pada dasarnya emang suka banget dengan program charity gitu langsung menyetujui tanpa basa basi. Mulai dari mereka berdua, membuat podcast dengan seadanya, lalu perlahan mereka berani merecruit beberapa orang karena mulai mendapatkan atensi dari anak kampus atau bahkan hingga masyarakat luar. Baru setelah itu terbentuk tim seperti sekarang.

Nanti, Jerome akan mengenalkan tim podcast mereka satu persatu deh.

***

a/n:

Hola everyone!
Sel muncul lagi setelah kemarin sibuk mengejar deadline ujian pertama😚

AYO SIAPA YANG KEMARIN EXCITED BANGET DENGER COMEBACK MAS 6 HARI? Kalau ada kita sama! Aku juga super excited soalnya lagunya bagus banget ue ue.

Btw ayo tebak siapa second lead di cerita ini😚

Behind The Door #1 [ ✓ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang