Kalian pasti tau kan betapa nggak enaknya harus tertahan di kamar dan gak boleh keluar hampir seharian? Itu yang dirasakan Milly.
Gadis itu sendiri bahkan sempat bingung memikirkan hal yang akan dia lakukan untuk mengisi waktu kebosanannya selama di kamar. Vidcall sama Jovanka dan digodain habis-habisan sama dia? Udah. Nonton film kesukaan Milly? Udah juga. Telfonan dengan orang rumah? Udah juga.
Dan yang ia tunggua-tunggupun datang juga. Hari udah mulai gelap. Setelah dipesan Dewa kalau kondisi udah aman, Milly akhirnya terbebas.
Milly keluar dari kamarnya dengan niat mau ke dapur buat nyimpan cokelat yang dia sama Jovanka bikin semalam. Milly nggak tau harus kasih ke siapa cokelatnya. Lagian si Jovanka juga ngaco banget.
"Pst"
Milly terlonjak, hampir terlompat kecil karena kaget. Gadis itu menoleh galak ke kamar 1B yang pintunya sedang terbuka lebar dengan Jerome yang tengah berdiri bersandar pada pintu kamar itu sambil terkekeh kecil.
Karena sibuk mikirin cokelat Jovanka nih makanya Milly nggak sadar ada Jerome lagi di depan kamar.
"Suka cokelat gak?" Tanya cowok itu.
Hah apalagi ini?
"Lumayan" jawab Milly.
"Mau cokelat gue?"
Jerome menunjukan kantong kresek hitam besar yang kini penuh terisi cokelat yang beragam.Milly entah kenapa langsung merinding.
"Ini cokelat yang Kak Jerome dapat segini nih?" Milly memastikan kembali.
"Kurang? Nih di dalam masih ada"
Cowok itu memiringkan tubuhnya untuk membiarkan Milly agar bisa mengintip ke dalam kamarnya.
Mata gadis itu langsung membulat. Di lantai kamar, ada 1 kotak penuh berisi cokelat, boneka, dan bunga.
Milly langsung menelan ludah. Masih di ambang pintu kamar Jerome, gadis itu menoleh ke arah Jerome yang kini tengah memandangi wajah kagetnya sambil tersenyum kecil.
"Nggak jadi deh kak. Milly masih mau hidup sehat"
Kalau dia bantu habisin cokelat ini, yang ada dia bakalan diabetes. Mana masih semester 3 lagi.
"Yaudah bantuin gue bawa ini" Jerome menyodorkan kantong hitam di tangannya tadi ke Milly, "Bawa ke mobil gue" pintanya.
Milly akhirnya cuma nurut dan ngebawa kantong itu ke mobil Jerome.
Dan ternyata, anak kosan yang lain juga lagi sibuk menata kotak di bagasi mobil Jerome. Ada Surya, Brian, dan Dewa. Widy kemana ya?
"Heh ngapain bantuin bawa" Brian ngomel, lalu mengambil alih kantong di tangan Milly.
"Ini cokelat dari mana sebanyak ini??"
Jujur, ini pemandangan asing bagi Milly. Mana pernah dia lihat orang dapat cokelat ampe berkotak-kotak gini?
"Itu sekotak punya Bang Surya, terus paper bag ujung punya Widy sama Bang Brian" jelas Dewa menunjuk satu-satu semua yang udah tersusun di bagasi mobil.
"Trus satu kotak ini punya Kak Dewa?" Tanya Milly menunjuk kotak yang tersisa.
Dewa menggeleng.
"Punya Bang Jerome. Tuh ditambah kantong yang lo bawa tadi sama masih ada sekotak lagi di kamar dia."
Milly langsung terdiam. Otaknya masih berusaha mencerna semuanya, mulai dari situasi sampe perkataan Dewa barusan.
Ini cukup sulit diterima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Door #1 [ ✓ ]
Novela Juvenil[COMPLETED] Ini cerita tentang apa yang terjadi di balik pintu Kosan Matahari. Semua tentang cinta, keluarga, persahabatan, atau bahkan keseharian random para penghuni kosan? Semua bisa didapatkan di sini. Guess what's behind the door? - Highest ran...