Mobil hitam Jerome entah telah berapa lama terparkir di depan pagar kosan. Pemuda itu tak memiliki keberanian sedikitpun untuk memunculkan dirinya di kosnya sendiri. Lebih tepatnya di hadapan Milly.
Hingga pada akhirnya pagar tinggi kos terbuka, menampilkan sosok Surya yang terlihat buru-buru, namun tertahan begitu menangkap mobil Jerome di luar.
Surya langsung mendekat.
"Lo kenapa gak masuk?"
Jerome sama sekali tak menjawab. Membuat Surya paham dan tau jawabannya.
"Milly belum pulang. Anaknya ngilang gak ada balasan, ini gue mau pergi nyari sama Brian."
Jerome langsung menegak kaget. "Beneran?" Tanya cowok itu.
Surya mengangguk. Jerome kini bergulat pada pikirannya sendiri.
"Lo mau ikut apa enggak?" Tawar Surya mengajak. Dia tau meskipun keduanya sedang ada masalah, tapi perasaan mana mungkin bisa bohong.
"Mau" jawab Jerome langsung.
Pemuda itu menyalakan mobilnya dan bersiap untuk berangkat. "Gue sama Brian pake motor. Kita mencar carinya yang ketemu duluan kabarin" jelas Surya sebelum akhirnya beranjak begitu sosok Brian telah keluar.
Jerome berdecak. Kalau seperti ini mana bisa ia tak menyalahkan dirinya sendiri?
"Ingat ya kabarin kalau misalnya udah ketemu" pesan Surya, hingga pada akhirnya Brian melajukan motornya pergi.
Jerome stress banget. Dia juga menjalankan mobilnya sambil coba menghubungi Milly dari layar head unit mobilnya.
Sempat masuk, walau cuma sebentar. Karena setelah itu suara operator yang bilang nomor ini sedang tidak dapat dihubungi menggema.
"Astaga"
Pemuda itu memutar otaknya cepat. Memikirkan semua kemungkinan tempat dimana Milly mungkin berada, juga apa yang harus dilakukan seandainya dia yang ketemu Milly duluan.
"Think fast, Je" ucapnya di tengah kekalutan.
Jarinya sejak tadi terus berjentik meskipun tak tau apa ada pengaruhnya atau tidak. Hingga mata kecil pemuda itu melebar teringat akan sesuatu.
Buru-buru ia mencari nomor lainnya di layar dan segera menghubungi nomor itu.
"Halo, Dew?"
***
Jovanka kaget bukan main. Baru aja dia selesai mandi, udah dapat telfon dari pos katanya ada yang nyari dia.
"Kak Jerome?"
Jerome yang sedari tadi duduk bersandar pada kap mobil, langsung aja menegak mendekat ke sosok Jovanka yang baru aja keluar. Bahkan rambutnya aja masih tergulung handuk.
"Milly ada sama lo?"
Jovanka mengernyit. "Kita bubaran dari kampus langsung pulang. Harusnya dia udah pulang kak dari jam 5 tadi. Kita hari ini gak nugas dulu soalnya dia lagi stress." Jawab Jovanka yang semakin ingin membuat Jerome menangis di tempat.
"Milly belum balik. Lo tau gak kira-kira dia dimana? Gue telfon gak bisa, dihubungin juga gak dibales. Ini udah malam gue takut anaknya kenapa-kenapa" Jerome berucap dengan cepat.
Jovanka bisa lihat jelas kalau cowok di hadapannya ini beneran panik.
"Kalau lo ada kabar dari Milly, bilang ya"
Baru aja cowok itu ingin pergi, panggilan dari Jovanka menahan langkahnya.
"Kak, Milly ada di kamar gue.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Door #1 [ ✓ ]
Fiksi Remaja[COMPLETED] Ini cerita tentang apa yang terjadi di balik pintu Kosan Matahari. Semua tentang cinta, keluarga, persahabatan, atau bahkan keseharian random para penghuni kosan? Semua bisa didapatkan di sini. Guess what's behind the door? - Highest ran...