"Bang, bangun kali.. Pindah ke kasur Dewa aja"
Jerome mengerang pelan, mencoba menggerakan tubuhnya yang rasanya sangat kaku setelah semalaman tidur di lantai.
Matanya terbuka dan dia bisa lihat Dewa lagi jongkok di sampingnya, bersama dengan Widy dan Brian berdiri di ambang pintu kamar Surya.
Jerome bangkit dan kini terduduk dengan wajah bangun tidurnya. Otaknya masih berusaha mengumpulkan nyawa yang belum semuanya kembali.
"Bang, lo apa gak sakit tidur lantai gitu?" Si Brian nyeletuk sambil menggelengkan kepalanya kecil.
"Tau nih bang. Dulu pas camping aja ngeluh terus kan karena tanah keras banget" Dewa memukul lantai, lalu berdecak pelan. "Ini sih lebih keras dari tanah pas camping", katanya.
Jerome ngegaruk tangannya pelan sambil dengar ocehan mereka, lalu tanpa merespon, pemuda itu bangkit dan langsung merebahkan dirinya di kasur Surya untuk melanjutkan tidurnya.
Dewa dan Brian cuma bisa ngegeleng, sementara Widy hanya diam tanpa bersuara. Pikirannya kini tengah berkutat, berusaha menghubungkan satu persatu puzzle yang udah terkumpul.
"Bang, Milly sama Bang Surya udah ke bandara tadi pagi. Abang kalau mo pergi makan, panggil Dewa aja ya"
Jerome hanya bergumam pelan dengan mata terpejam.
Ngerasa kasihan sama Jerome, Widy akhirnya membuka mulutnya.
"Biarin dia tidur dulu aja. Kasihan."
***
"Milly gak apa?"
Surya yang sejak tadi terfokus ke jalanan di depan mereka akhirnya bersuara memecah keheningan. Ia sempat melirik ke arah Milly yang sedari tadi membungkam dengan pandangan yang dibuang ke luar jendela mobil.
"Kak, Kak Jerome semalam ada pulang?"
Surya mengangkat alisnya sebentar, sebelum pemuda itu tertawa kecil.
"Ada kok."
Mendengar jawaban Surya membuat Milly merasa lega. Setidaknya cowok itu nggak tidur di mobil semalaman.
Iya. Milly tau soal Jerome yang menunggu di mobil hingga ketiduran.
"Dia tidur sama kakak ya?" Tanya Milly lagi dan langsung diangguki Surya.
"Milly suka sama Jerome?"
"HAH? Eh maap kak"
Milly meringis pelan. Dia kaget banget sama pertanyaan Surya tadi.
"Hahaha, nggak apa. Salah juga gue nanya nggak pake sen dulu" sahur Surya diikuti gelaknya.
Milly ngegaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mendadak kikuk banget dia.
"Gue lihat Jerome kayaknya suka sama Milly. Soalnya dia willing to do anything banget buat Milly, termasuk hal yang gak dia suka sekalipun."
Surya memutar balik kembali memori di kepalanya. Oh iya, satu fakta tentang Surya. Cowok ini punya ingatan yang sangat bagus.
Dan ingatan bagus itu ia recall kembali, di hadapan Milly karena Surya nggak cukup bodoh untuk tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di antara dua teman kos nya.
Lagian, it's obvious duh.
Menurut Surya, Jerome sangat handal berbohong dengan ucapannya, tapi tidak dengan tingkah lakunya.That man is deeply in love with Milly. Surya bisa lihat itu.
***
Milly merenung setelah dijelaskan panjang lebar oleh Surya. Dari saat mereka berdua tiba di kosan, gadis itu langsung masuk ke kamarnya dengan perasaan campur aduk.
Setelah Surya nge-point out, semuanya baru terasa masuk akal.
Ternyata banyak hal yang gak dia sadari.
"Kakak berani jamin. Jerome beneran suka sama Milly."
Damn. Ucapan Surya terus terngiang-ngiang di otaknya.
"Terus gue harus gimana.." erangnya frustasi.
Milly mana nyangka sih pindah kosan malah jadi ada cerita genre romance gini. Biasanya dia cuma dengar dari Jovanka, temannya yang hobi banget baca cerita wattpad.
"BANG JEROME YANG BENER DEH" teriakan Dewa langsung terdengar hingga ke kamar Milly. Membuat gadis itu langsung tersadar dan beranjak keluar dari kamarnya.
Di luar, semua udah ngumpul di ambang pintu kamar Surya.
Milly bingung sebenarnya ini ada apaan. Tapi gak lama setelah itu, Surya dan Brian keluar dengan memapah Jerome dan membawa pemuda jangkung itu ke kamarnya.
"Kak Dewa ini ada apaan?" Tanya Milly yang menahan langkah Dewa.
"Bang Jerome mendadak panas banget badannya. Mau dibawa ke rumah sakit tapi anaknya nolak"
Setelah ngomong itu, Dewa langsung pergi. Gak tau kemana.
"Gue sama Dewa pergi beli obat dulu. Brian lo bisa beli makan kan?" Surya keluar-keluar langsung kasih arahan buat bagi tugas.
"Gue aja yang beli makan." Si Widy nyahut.
"Yaudah. Bubur aja ya." Kata Surya sembari melangkah ke arah kamarnya.
Kondisi kosan terasa banget paniknya.
"Milly, bisa bantu kompres Bang Jerome?" Tanya Surya setelah pemuda itu keluar dengan jaket dan kunci mobilnya.
Milly sempat bengong bentar karena agak kaget.
"Eh? Oh boleh kak.."
"Makasih ya Milly. Titip Jerome" Surya menepuk pundak Milly pelan, sebelum akhirnya dia dan Dewa pergi.
***
a/n:
Update disaat lagi tepar karena efek samping booster.Anw
CAR CRASH ITS OUT Y'ALL🥹
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Door #1 [ ✓ ]
Teen Fiction[COMPLETED] Ini cerita tentang apa yang terjadi di balik pintu Kosan Matahari. Semua tentang cinta, keluarga, persahabatan, atau bahkan keseharian random para penghuni kosan? Semua bisa didapatkan di sini. Guess what's behind the door? - Highest ran...