Epilog Project; 1st Door [2]

785 20 1
                                    

Extra Chapter 2 - "Cuma Teman"

Note!
Narasi merupakan bagian dari few tweets AU yang bisa dibaca di twitter (link akun ada di bio profil).

Hari ini Shania bersiap-siap buat ke kampus lebih telat dari biasanya karena semalaman dirinya yang kesusahan untuk tidur. Widy terus mengiriminya pesan yang tentu saja setengah mati berusaha ia tahan untuk tidak dibalas.

Dia terus kepikiran nasibnya setelah ini.

"Kayanya gue harus tanya ke Saga deh" pikirnya di tengah derap langkahnya yang menuju ke mobilnya.

"Shan!"

Shania mengerutkan keningnya bingung. Setelah meletakan tasnya di dalam mobil, gadis itu menoleh karena merasa mendengar suara familiar yang memanggil namanya.

"Shan! Di luar!"

Shania mau tak mau berjalan ke arah pagar rumahnya, lalu mendorongnya sedikit untuk sekedar melihat siapa yang datang dan bertamu.

"Siapa-"

Shania membatu. Di depannya, Widy berdiri dengan kondisi kening dan pelipis yang telah dibanjiri keringat. "Lo dari kapan di luar sini Widy? Gila ya!" Tanya Shania kaget bukan main.

Widy yang sadar langsung mengusap asal keringatnya dengan lengan baju.

"Gue gak tau lo kelas jam berapa karena chat gue sama sekali gak lo balas."

Oh, here we go again.

Shania terdiam sejenak sebelum ia pada akhirnya berjalan masuk ke halaman rumahnya, diikuti oleh sosok Widy.

"HP gue mati. Jadi semalaman gue cas. Kenapa emangnya?" Salah besar jika Shania memilih untuk berpura-pura bego. Dia lupa yang ada di hadapannya adalah salah satu mahasiswa Arsitektur dengan IPK yang masih menetap berada di angka 4 dan telah memiliki beberapa artikel penelitian yang sudah terbit di beberapa jurnal. 

"HP lo gak mati. Gue call dan chat juga masuk."

Baik, Shania kalah. Gadis itu langsung mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam mobilnya. Ia kemudian berbalik dan sedikit menyipitkan matanya karena silau cahaya dari matahari saat ingin menatap sosok Widy yang lebih tinggi darinya itu.

"Yaudah, lo mau ngomong apa Widy? Gue mau ke kampus."

Widy mengerutkan kening.

"Kenapa gue ngerasa lo seperti menghindar ya?"

"Gue? Ngapain? Buruan lo mau tanya apa, gue beneran harus ke kampus sekarang."

Widy membuang kasar napasnya. Pemuda itu sedikit menarik pelan Shania agar bergeser dari pintu bagian kemudi, lalu membukanya dan mengambil tas Shania yang ada di dalam sana.

Setelah itu dengan tanpa suara, Widy hanya berjalan ke luar pagar sambil membawa tas Shania.

Shania jelas kebingungan. Gadis itu langsung berlari panik menyusul langkah lebar Widy.

"Tas gue Widy! Mau lo bawa kemana?!"

"Berangkat sama gue. Kelar lo kelas, kita ngobrol. Jangan lari lagi, bakalan gue tungguin sampe lo pulang."

Kayanya ini saatnya buat bilang kalau tamat sudah riwayat Shania.

Lanjutan bisa dicek ke tweet berikut (link ada di bio)

Lanjutan bisa dicek ke tweet berikut (link ada di bio)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

a/n:

Sedikit fun fact, nama kontak Shania bisa jadi seperti ini di HP Widy itu karena Shania sendiri yang ubah.

Dia bilang katanya malu diketawain Saga karena Widy ketahuan simpan kontak Shania pakai nama 'Shania' ditambah asal SD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia bilang katanya malu diketawain Saga karena Widy ketahuan simpan kontak Shania pakai nama 'Shania' ditambah asal SD.

Terus kenapa nama kontak Widy bisa jadi seperti ini?

Terus kenapa nama kontak Widy bisa jadi seperti ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini akal-akalan Shania aja. Katanya buat balas dendam ke Widy yang ternyata berlanjut dan gak diganti sampai sekarang. Widy juga gak protes karena bagi dia juga gak masalah.

Behind The Door #1 [ ✓ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang