TSTIL - 42. Dibalik ban kempis

3.5K 749 176
                                    



The Student That I Love



"Gue mau jadi pacar lo..."

Enu melepas tangannya dari handle pintu mobil, badannya berbalik sepenuhnya menghadap Rose. Tangan pemuda itu terulur mengusap lembut pipi kiri Rose. "Ci, gue mimpi ya?"

Rose terkekeh lalu menggelengkan kepalanya, "Nggak, lo gak mimpi..."

"Oci, serius?"

Rose mengangguk

Enu menggigit bibir bawahnya menahan dengan sangat agar jeritannya tidak lolos. Pemuda itu melompat kecil lalu merentangkan kedua tangannya, "first hug as your boyfriend"

Rose tertawa kecil lalu berhambur dalam dekapan Enu.

"Makasih Ci--kirain lo nerima gue cuma mimpi doang"

Enu melepas pelukannya, tangannya bergerak menangkup pipi tembam milik Rose, "Ayo--sekarang pacar aku mau jalan-jalan kemana?"

"Eum...."

"Mau es krim"

"Gas"

Enu membukakan pintu mobil untuk Rose kemudian ikut naik ke mobil lewat sisi yang lain.

---

Enu mengajak Rose ke sebuah cafe mengingat gadis itu menginginkan es krim. Setelah memarkirkan mobilnya, dua insan yang baru resmi berpacaran, turun dari mobil dan berjalan layaknya sepasang kekasih pada umumnya, berpegangan tangan.

"Cookies n cream satu ya mbak.." ujar Rose saat keduanya sampai di depan meja order.

"Tiramisu cake 2 sama hot cappucino 1..."

"Baik, ini waiting number nya, pesanan akan di antar ke meja kalian ya.."

Rose dan Enu mengangguk lalu keduanya berjalan mencari tempat yang kosong.

Sejak detik keduanya mendapatkan tempat duduk, Enu tidak sama sekali mengalihkan pandangannya pada Rose membuat gadis itu jadi salah tingkah sendiri.

"Liat yang lain gak!? Gue pukul ya!"

Enu terkekeh, "Gamau ah, gamau nyia-nyiain ciptaan tuhan yang indah"

"Ap-apasih keju banget deh..." ujar Rose dengan wajah yang ia yakin pasti sudah merah.

"Ih--kok merah pipinya.." goda Enu, jarinya bergerak menyolek pipi tembam Rose.

"Enu, stop it!!" Rose mengangkat tangannya ancang-ancang untuk menabok Enu.

"Iya, iya ih jangan galak-galak"

"Ya, habisnya ngeselin"

"Silahkan pesanannya" seorang pramusaji menghampiri meja keduanya dengan nampan berisikan pesanan mereka.

Rose tersenyum ramah, "Makasih ya, Mbak..."

Rose mulai menyendokkan es krim nya dengan sendok kecil ke dalam mulutnya, sesekali juga gadis itu membuka mulut untuk menerima suapan cake dari Enu.

Sampai akhirnya Rose mulai merasa kenyang karena ternyata porsi es krim nya lumayan besar dan berakhir gadis itu hanya memainkan sisa es krim yang perlahan mencair di dalam mangkuk sambil pandangannya mengabsen seisi cafe.

The Student That I Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang