== The Student That I Love ==
•••
sarah
|shareloc gue jemput
/send location|
|wait
|gue jemput brg sasaRose yang sudah siap, memilih untuk menunggu Sarah dan Sasa di ruang tengah. Sementara kakinya melangkah menuruni anak tangga satu per satu, mata gadis itu melihat bibi yang baru saja menerima sesuatu dari balik pintu.
Rose memicingkam matanya dan mempercepat langkahnya menghampiri bibi yang jalan ke dapur.
"Pagi, bibi..." Sapa gadis itu pada wanita paruh baya yang baru saja meletakkan sebuah plastik berisi sesuatu ke atas meja makan.
"Apa lagi ini, bi?" Rose yang kepalang penasaran langsung saja menanyakan apa isi dari plastik itu.
"Makanan lagi buat kamu"
Rose mengernyitkan keningnya.
Perasaan gue gak order apa-apa pagi ini.
Ting
Tiba-tiba ponsel yang berada di genggamannya, berdering. Dengan semangat gadis itu mengecek ponselnya karena mengira itu pesan dari Sarah yang memberitahunya bahwa ia sudah di depan rumah, tapi ternyata bukan.
Kak Jeffrey
|pagi roseline
|jangan lupa sarapan
sblm ke sekolah
|semangat belajarnyaRose lagi-lagi hanya menatap layar ponselnya tanpa ada minat untuk membalas pesan tersebut.
Are you sure you want to delete this conversation?
Yes
The conversation has been deleted
Tin
Tidak berselang lama, bunyi klakson terdengar yang dapat dipastikan itu adalah mobil Sarah.
Rose membawa langkahnya mendekati bibi yang sedang beberes dapur lalu meraih punggung tangan wanita paruh baya itu dan menciumnya. "Oci berangkat ya, bi"
"Loh, gak di makan?"
"Nggak, buat bibi aja—Oci sarapan di luar sama teman-teman"
Bibi menggelengkan kepalanya menatap punggung Oci yang perlahan mulai menghilang dari balik pintu.
Bibi mengeluarkan ponselnya.
Den Jeffrey
|Rose udah sarapan, bi?
Den, maaf bgt|
Gak dimakan sm Oci|
Malah dikasih ke bibi lg|—-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Student That I Love [END]
Novela Juvenil[a jaerosé fanfic] Roseline Azelia, si murid yang anti matematika, apalagi sama gurunya. Eh, tapi malah harus dihadapkan dengan guru matematika itu hampir setiap hari karena remedial terus-menerus. Namun, siapa yang menyangka kalau guru matematika i...