TSTIL - 50. Ternyata

3.2K 681 116
                                    

== The Student That I Love ==

double up cause why not?

ayo ramein yo

•••

Setelah pertemuan yang membahas perjodohan antara Rose dan Jeffrey, Rose menjadi lebih sering berdiam diri di dalam kamar. Kalau boleh jujur, Rose masih belum siap untuk semua ini. Tiba-tiba dijodohkan? Siapa yang tidak merasakan hal yang sama seperti Rose?

Rose hanya bingung bagaimana dengan hubungannya dengan Enu? bahkan pemuda itu setiap harinya semakin menunjukkan perhatiannya yang membuat Rose semakin nyaman sekaligus merasa bersalah.

Rose membawa langkahnya, mendekati meja riasnya, berdiam diri disana mengamati wajah kusutnya dari pantulan kaca di hadapannya.

Gadis itu berdecak, meraih pouch make up nya. Sore ini Rose dan Enu akan keluar nge date. Sebenarnya dengan terus-terusan menghabiskan waktu bersama Enu, membuat Rose semakin merasa bersalah. Ia takut dirinya dan Enu semakin jatuh terlalu dalam yang bahkan Rose sendiri tidak yakin sejauh mana hubungan keduanya akan bertahan.

Bukankah lebih cepat untuk jujur, lebih baik? dari pada Rose harus menyakiti perasaan Enu terlalu dalam. Disisi lain gadis itu tidak tega. Kalian tau sendiri bagaimana perlakuan manis Enu selama ini terhadap dirinya, kan? Siapa yang rela melepaskan sosok baik seperti Enu? Hanya orang bodoh.

Dan ya, Rose sebentar lagi di paksa menjadi orang bodoh itu walau ia tak mau.

ting

Satu notifikasi pesan masuk ke dalam ponsel gadis itu membuatnya menghentikan seketika aktifitasnya sebelumnya.

Enu

|aku udh di ruang tamu
|gausah lama2 dandannya
|kamu udh cantik

Rose mengulum senyumnya setelah membaca pesan dari Enu.

Lihat? Perlakuan Enu manis sekali bukan? Rose semakin tidak ikhlas ingin melepas pemuda itu.

Rose buru-buru menyudahi aktifitas dandannya dan menyambar tas selempangnya yang tergantung di sisi meja belajarnya lalu ia segera menghampiri Enu yang sudah menunggunya.

---

Enu dan Rose memutuskan untuk berkunjung ke festival mingguan yang di adakan rutin setiap minggu nya.

Keduanya mencoba satu per satu wahana yang ada mulai dari yang biasa saja sampai yang ekstrim. Rose terlihat sangat antusias berbeda dengan Enu yang kelelahan mengawasi gadis itu yang kelewat lincah. Mata berpaling sebentar dari Rose, gadis itu sudah hilang entah kemana.

"Mau itu lagi" Rose menunjuk sebuah wahana yang mirip seperti Hysteria di dufan namun dengan versi yang tidak terlalu tinggi.

"Lagi? kita udah main itu dua kali, Ci"

Rose mengedip-ngedipkan kedua matanya memohon agar Enu mengizinkannya untuk main wahana itu untuk yang ketiga kalinya.

Enu menghela nafas pasrah lalu menganggukkan kepalanya, "Iya, bo--"

"Yes!" Belum sempat Enu menyelesaikan kalimatnya, Rose sudah lebih dulu menarik tangannya dan berlari untuk antre menunggu giliran.

The Student That I Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang