TSTIL - 72. Pulang, Oci

3.8K 632 93
                                    

== The Student That I Love ==

•••

Rose meringis saat bangun dari tidurnya. Kepalanya terasa berat, dan suhu badannya agak hangat.

Gadis itu duduk di tepi kasur, tiba-tiba ia mengingat apa yang terjadi semalam. Jeffrey memeluknya sampai ia benar-benar menjemput mimpi.

Rose jalan ke arah meja rias nya untuk mencari alat pengukur suhu badan. Ia menempelkan benda itu di bawah ketiak dan menunggu hasilnya.

37

Lalu gadis itu beralih untuk melihat jam yang terpajang di kamarnya.

Masih pukul tujuh.

Untungnya hari ini adalah hari sabtu, yang berarti sekolah libur. Namun Rose harus tetap berangkat kerja pukul sepuluh nanti.

Gadis itu masih punya waktu kurang lebih dua jam untuk menurunkan lagi suhu badannya agar ia bisa berangkat kerja.

Rose memilih untuk masak bubur dan merebus ayam sisa yang masih ada di dalam kulkas nya.

Setelah makan, Rose kembali mengecek suhu badannya dan ternyata sudah turun. Artinya Rose sudah bisa berangkat kerja.

Gadis itu segera bersiap-siap dan memilih baju.

Sebelum keluar dari kamar kos nya, Rose membuka lemari yang berisi sedikit koleksi sepatu dan sendalnya, gadis itu menjatuhkan pilihannya pada flatshoes berwarna merah muda pastel.

Setelah memakai sepatunya, barulah gadis itu keluar dari kamar kos nya. Seperti biasa, sebelum meninggalkan kamarnya, ia harus memastikan pintu kamarnya sudah terkunci.

Lalu setelahnya gadis itu bisa pergi dengan perasaan aman.

Saat berbalik setelah mengunci pintu kamarnya, gadis itu dibuat terkejut oleh kehadiran seseorang yang ternyata berdiri di belakangnya.

"Hai" Sapa orang itu.

"Kak Jeffrey? Ngapain disini?"

Jeffrey tidak menjawab pertanyaan Rose. Pria itu malah mengulurkan tangannya dan mendekatkan punggung tangannya pada kening Rose, namun saat hampir kena, Rose justru menghindar.

Jeffrey berdecak, lalu satu tangannya menahan bahu gadis itu agar tidak bergerak terus, "Saya mau cek panas kamu"

"Udah gak demam"

"Iya emang udah enggak"

"Kamu mau ke cafe kan?"

Rose mengangguk

"Ayo, saya yang antar"

"G-gak usah, aku naik bus aja..."

"Kamu baru sembuh Rose. Kalau naik bus, terus kamu gak kebagian duduk, nanti kamu bisa lemes"

"Gak se lebay itu--aku bisa jaga diri" Rose hendak melangkahkan kakinya

"Kalau kamu gak mau berangkat sama saya, saya bakal teriak maling"

Rose tidak menghiraukan Jeffrey dan terus saja melangkah menjauh dari pria itu.

"MALING!!!"

"MAL--hmmp" Rose membekap mulut Jeffrey sembari menengok ke kanan dan kiri memastikan agar tidak ada orang yang mendengar teriakan Jeffrey.

The Student That I Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang