1. Princes SMA Garuda

9.1K 877 93
                                    

Hola...

Sebelum baca, udah tau dong harus ngapain :))

Jangan lupa klik ⭐ jika belum klik!

Tinggalkan komentar kalian juga ya! Biar aku tau, kalian suka gak sama cerita ini🤧

Semoga suka yaaaaa🤗




Semoga suka yaaaaa🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.





Suara ketukan sepatu yang beradu dengan lantai menggema di sepanjang koridor. Seorang gadis berseragam putih abu dengan ekor kuda tinggi berjalan anggun menuju kelasnya, mengakibatkan ekor kudanya bergoyang-goyang lucu.

Chisana Adijaya --- gadis dengan perawakan yang tidak begitu tinggi, memiliki bentuk bibir yang unik, berbentuk love dan wajah yang cantik. Gadis yang terkenal di kalangan para siswa-siswi sebagai wings love atau biro jodoh di sekolah SMA Garuda. Kegiatan sehari-hari Chisa di sekolahnya hanya membantu para gadis menyatakan cinta pada gebetan mereka.

“CHISA!”

Pekikan nyaring seorang gadis yang tengah berlari menghampiri Chisa membuat gadis itu mencebik. Sambil berkacak pinggang, Chisa berujar,

“Bisa nggak sih lo nggak usah teriak! Sapa dengan anggun kek,” rutuknya.

Alih-alih merasa menyesal, gadis bertubuh tinggi dengan ukuran pinggang yang membuat para wanita iri itu malah tersenyum sumringah, menunjukan deretan giginya yang ada sedikit terselip cabe di cela-cela giginya. Namanya Rosa.

Gadis lainnya datang menghampiri ke dua gadis tadi sembari berkata, “Lo kayak baru diperlakukan kayak gini aja sama ni toa!” tukas gadis dengan penampilan modis, namanya Jena.

"Jena aja udah terbiasa, masa lo masih nggak terbiasa juga! Kita udah temenan setahun lebih lho, Chis,” pungkas Rosa.

Chisa memutar matanya jengah. “Suara lo itu bikin kuping gue pengang tau nggak!”

Morning, girls!”

Satu lagi teman Chisa dengan suara nyaring yang hobinya melawak. Gadis dengan poni anti badai itu berlari menuju ketiga sahabatnya, namanya Valisa.

Chisa menghela nafas jengah.“Ini juga sama aja,” rutuknya sembari melirik Valisa.

Suasana sekolah yang tadinya tenang dan kondusif, mendadak ricuh dengan suara teriakan para siswi yang begitu heboh saat empat sepeda motor sport berwarna hitam, merah, biru dan putih terparkir mulus di gerbang sekolah.

Cinta Salah KirimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang