12. Lewat Lagu

3.3K 537 65
                                    

안녕하세요🦌

Selamat bermalam minggu ✨

Untuk yang malming-an hanya di rumah, mending baca Cerita ini biar gak suntuk :)

Jangan lupa klik ⭐ dan tinggalkan komentar kalian juga yaaaaa....biar ai makin semangat nulis 🤗

biar ai makin semangat nulis 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

🦋

🦋

🦋

Bima memegangi sudut bibirnya yang perih dan sedikit mengeluarkan darah akibat pukulan Tivan yang begitu kuat. "Fuck! Lo apa-apaan, sih!" Bima menatap nyalang Tivan. Pria itu berdiri, kemudian menarik kerah kemeja yang Tivan kenakan. "Maksud lo apa mukulin gue, bangsat!!!"

Alih-alih ciut, Tivan hanya tersenyum mengejek. "Cowok brengsek kayak lo memang pantes dapetin itu! Kenapa? Sakit?! Banci!!!"

Bima yang tersulut emosi sontak mengangkat tangan, hendak melayangkan satu pukulan balik ke wajah Tivan, namun reflek pria dengan tahi lalat kecil di ujung hidung itu menangkis cepat serangannya, kemudian memelintir tangan Bima, membuat sang empu meringis kesakitan.

Melihat sang kekasih yang kesakitan, Raline berusaha melepas tangan Tivan. "Lepasin, brengsek!" umpatnya.

Tivan tetap memelintir tangan Bima hingga Chisa bersuara.

"Lepasin, Van," mohon Chisa dengan suara yang sedikit parau.

Tivan menoleh dan mendapati Chisa yang tengah menatapnya sendu dengan sisa-sisa air mata yang masih tertampung di pelupuk mata gadis itu.

Tivan menghela nafas kasar. Dia melepas tangan Bima sembari mendorong kuat tubuh pria itu.

"Bangsat!" umpat Bima.

Pria itu menatap nyalang Tivan dan Chisa bergantian. "Wow! Benar-benar pemandangan yang menarik!" Bima meludah. "Gak usah munafik, Chis. Lo pasti bahagia kalau putus sama gue. Dengan begitu lo bisa dekat dengan pria brengsek ini, 'kan?!" Bima menatap nyalang Chisa, sementara telunjuknya terarah ke wajah Tivan.

Chisa menghela nafas pelan, berusaha mengontrol emosinya. Gadis itu menatap tajam Bima dengan mata yang masih memerah. "Iya, gue senang akhirnya bisa tau sisi bejat dari pria brengsek yang gak punya malu kayak lo!" pekik Chisa. "Cowok gak modal kayak lo, memang gak pantas untuk terus pacaran sama gue!" emosi Chisa dengan telunjuknya menunjuk wajah Bima.

"Lo juga!" Kali ini Chisa menunjuk Raline. Dia tersenyum mengejek. "Wow! Gak nyangka banget. Padahal lo cantik, tapi ternyata gak ada cowok yang tertarik makanya lo mau pacaran sama cowok yang jelas-jelas sedang pacaran dengan cewek lain. Cewek rendahan kayak lo memang cocok berstatus sebagai selingkuhan!" ejek Chisa.

Cinta Salah KirimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang