27. Kencan Berkedok Belanja?

2.3K 438 134
                                    

안녕하세요🦌

Baru buka ig, dan SNOWDROP BAKAL TAYANG TANGGAL 18 DESEMBER AAAAARGGGHH seneng banget astagaaaaa

Please ya gais, dukung Jisoo dengan tidak menonton drama nya di situs ilegal!!! Nonton di Disney+ ya...jgn nonton disitus ilegal :)

Selamat membaca kisah cinta yang manis, semanis author dan readers nya 🍭

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan VOTE AND COMMENT 💅🏼

SIDERS? LIKE ELSA SAID. "GO AWAY!!!"

 "GO AWAY!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

🦋

🦋

🦋

"Halo para penghuni kelas sebelas IPS tiga yang otaknya kalah pinter dari kelas sebelas IPS dua!" sapa Jena sembari memukul pintu hingga mengeluarkan dentuman keras, membuat para penghuni kelas 11 IPS-3 menoleh ke arahnya.

Rosa sontak menutup wajahnya dengan telapak tangan. Jena yang berbuat, entah kenapa dia yang malu. Berbeda dengan Valisa, gadis itu malah melakukan flying kiss sambil berkedip manja ke arah Ovan.

Valisa pikir Ovan akan mengabaikannya, namun kali ini berbeda. Pria itu seakan-akan menangkap flying kiss darinya, kemudian membuangnya ke lantai dan menginjak-injaknya kuat seperti orang yang menyimpan dendam.

Valisa mendecih. "Gak asik!" cibirnya.

"Kalian bertiga ngapain kesini?" tanya Remon.

"Suka-suka kami dong!" seru Jena, membuat Remon geleng-geleng kepala - memilih menyerah kalau harus adu bacot dengan Jena dari kelas 11 IPS-2.

Jena berjalan menghampiri Chisa yang masih saja canggung usai insiden ia dan Tivan tadi. Melihat pipi Chisa yang merona, Jena bertanya. "Chis, tumben banget lo make blush on tebal-tebal," ucap Jena.

Chisa sontak menangkup pipinya. "S-suka-suka gue lah! Repot amat lu!" ketus Chisa, membuat Jena menatapnya julid.

"Chis, tadi lo chat gue, katanya lo yang bertugas belanja, 'kan? Lo pergi belanja jam berapa? Mending bareng sama kita aja," tawar Rosa. "Gue, Jena sama Valisa juga dapat tugas untuk belanja."

"Gak bisa. Chisa pergi belanjanya sama gue," sahut Tivan.

Rosa mengernyit. "Tugas belanja kan seharusnya cewek. Kenapa lo juga ikut belanja?" Rosa keheranan.

"Sengaja gue bagi tim kayak gitu, biar belanjanya gak lama. Kalian para cewek-cewek kalau pergi belanja, biasanya lama banget. Soalnya dua puluh persen belanja, empat puluh persen bergosip, dua puluh persen bercanda, dan dua puluh persen lainnya foto-foto. Gak selesai-selesai belanjanya," tutur Remon.

"Maksud lo apa ngomong gitu?! Lo mau bilang kalau kami cewek ini rempong? Gitu?!" omel Jena dengan mata melotot.

Remon memilih diam dan tidak menanggapi Jena. Permasalahannya akan lebih panjang kalau berdebat dengan gadis itu.

Cinta Salah KirimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang