30. Confession

2.1K 429 143
                                    

안녕하세요🦌

Selamat membaca kisah cinta yang manis, semanis author dan readers nya 🍭

VOTE!

KOMEN!

AND SHARE!

JANGAN LUPA YA💅🏼 YANG LUPA DISUMPAHI JENA JADI PIKUN🐢

SIDERS? LIKE ELSA SAID. "GO AWAY!!!"

 "GO AWAY!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

🦋

🦋

🦋

Rooftop Sekolah

Tivan mengajak Chisa ke rooftop usai acara festival sekolah selesai. Karena Tivan bilang kalau itu perintah, Chisa terpaksa ikut bersama pria itu. Suasananya sangat damai. Bisa terlihat siswa-siswi yang masih berlalu-lalang di halaman sekolah dari atas rooftop.

Tivan duduk di bangku yang ada di rooftop. Chisa yang masih asik mengagumi keindahan pemandangan sekitar yang terlihat dari atas rooftop menghampiri Tivan. Sambil berkacak pinggang, Chisa bertanya. “Kenapa lo bawa gue kesini?”

Tivan mendongak. Pria itu menyunggingkan senyuman manis begitu melihat wajah Chisa yang sangat cantik dengan jepit rambut cherry blossom yang ia beri masih terjepit indah di rambut gadis itu. Rambut Chisa sudah sedikit berantakan, tapi tidak mengurangi kecantikan yang terpancar dari wajahnya.

“Gue pengen ngajak lo ngelihat sunset dari rooftop sekolah kita.” Tivan mengecek jam tangannya. “Sedikit lagi, semburat warna jingga akan menghiasi langit. Saat itu terjadi, lo bakal tau alasan gue bawa lo kesini, Chis,” tutur Tivan lembut.

Chisa memutar matanya jengah. “Tinggal ngomong aja susah amat.” Gadis itu mengalihkan pandangannya ke bawah.

Sudah 30 menit Chisa dan Tivan berduaan di rooftop. Sejak tadi tidak ada yang membuka obrolan.

“Chis,” panggil Tivan lembut.

Begitu Chisa menoleh, angin berhembus sedikit kencang, membuat sisa-sisa rambut Chisa yang tidak terikat menutupi wajah gadis itu. Saat Chisa menyingkap rambut yang menutupi wajahnya, Tivan seolah-olah melihat adegan slow motion. mendadak Tivan merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih kencang daripada biasanya.

Cantik, dalam benak pria itu.

“Kenapa?” tanya Chisa. Tivan tidak menjawab, membuat Chisa mengernyit. “Tivan, Van, Tivan!”

Pekikan Chisa mengembalikan kesadaran pria itu. Nampaknya Tivan begitu terpesona dengan kecantikan gadis itu.

“Lo kenapa? Kayak orang kesambet,” ucap Chisa.

Cinta Salah KirimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang