33. First Date

2.1K 403 112
                                    

안녕하세요🦌

Selamat membaca kisah cinta yang manis, semanis author dan readers nya 🍭

Jangan lupa klik ⭐ dan tinggalkan komentar kalian juga yaaa...

Jangan jadi SIDERS!!! HARGAI SETIAP KARYA YANG KALIAN BACA!

Jangan jadi SIDERS!!! HARGAI SETIAP KARYA YANG KALIAN BACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

//

Keesokan harinya

Chisa sekarang tengah sibuk memilih baju mana yang cocok ia kenakan untuk kencan pertamanya dengan Tivan.

"Aduh, kok gak ada yang bagus ya? Apa karena aku gak pernah beli baju lagi?" Padahal baju yang ia letakkan di atas kasur sudah sangat banyak, bisa-bisanya gadis itu berkata kalau ia tidak memiliki baju lagi.

Cklek!

Bu Ona masuk ke kamar Chisa, berniat membangunkan putrinya itu. Begitu masuk, Bu Ona langsung terperangah begitu melihat baju-baju Chisa yang berserakan di lantai dan kasurnya.

"Mama? Mama ngapain?" tanya Chisa.

"Kenapa kamu keluarin baju-baju kamu dari lemari?!"

"Aku lagi nyari baju, Ma," ucap Chisa.

"Nyari baju? Semua yang kamu keluarin dari lemari ini apa?! Makanan?!" omel Bu Ona dengan mata melotot.

"Iya, tapi gak ada yang bagus."

"Gak ada yang bagus?! Terus ngapain kamu beli kalau gak ada yang bagus?!"

"Mama kenapa sih! Pagi-pagi udah marah-marah aja," ucap Chisa.

"Mama marah karena bukan kamu yang beresin semua kekacauan ini! Ujung-ujungnya Mama lagi yang harus beresin semua!" pekik Bu Ona.

Chisa menghela nafas. "Iya, nanti aku yang beresin. Udah, Mama gak usah marah-marah lagi."

"Awas ya kalau kamu gak beresin! Jangan harap Mama kasih kamu uang jajan!" ancam Bu Ona, kemudian keluar kamar sambil menutup pintu kuat-kuat.

Chisa terperanjat. "Mama kenapa sih. Pagi-pagi udah berubah jadi Hulk aja." Ia langsung membereskan kembali semua baju-baju yang berserakan. Setelah itu Chisa langsung menuju kamar mandi.

07.45

Chisa sekarang tengah berkutat di depan cermin. Sesekali ia menyemprotkan hair spray pada rambutnya, kemudian menatanya.

Tring!

Chisa memeriksa notifikasi yang masuk. Ternyata pesan dari Tivan.

Tivan


"Chis, aku udah di depan rumah kamu."

"What?! Bukannya kamu bilang jam delapan jemput aku?"

Cinta Salah KirimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang