26. Perhatian Tivan

2.4K 452 136
                                    

안녕하세요🦌

Selamat membaca kisah cinta yang manis, semanis author dan readers nya 🍭

Aku udah up dua chapter sekaligus untuk hari ini, jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan VOTE AND COMMENT 💅🏼

Selamat bermalam minggu semuanya🦋untuk yang gak keluar bermalam minggu bareng pacar, atau mungkin karena jomblo...mending baca cerita ini yuk👀

Dijamin gak ngerasa jomblo lagi🥂

Dijamin gak ngerasa jomblo lagi🥂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

🦋

🦋

🦋


Keesokan harinya

Kelas 11 IPS-3

"Gais, gue mau infoin kalau hari ini kita free," ucap Remon - si ketua kelas.

Anak-anak sontak bersorak gembira, karena hari ini tidak ada kelas.

"Tapi bukan berarti kalian bisa bebas. Karena festival sekolah akan diadakan besok, sekarang gue mau kita mulai bersiap-siap untuk mempersiapkan festival sekolah besok. Gue bakal bagi tugas untuk kita semua," titah Remon.

"Bagi tugas apa?" tanya Ovan.

"Oke. Sekarang, gue mau kita mulai mendekor kelas kita untuk persiapan festival sekolah besok. Karena kita belum mempersiapkan bahan-bahan makanan dan minuman yang akan kita persiapkan untuk besok, maka kita bagi tugas untuk yang berbelanja dan yang akan membersihkan dan mendekor kelas ini," jelas Remon.

Teman-teman sekelasnya angguk-angguk.

"Jadi, kita baginya gimana? Pastinya yang berbelanja harus cewek. Soalnya mereka lebih paham bahan-bahan makanan dan minuman yang akan kita suguhkan besok," ucap Ovan. Pria itu sedikit antusias dengan festival sekolah, berbanding terbalik dengan Tivan yang hanya menyender pada bangku sambil tangan dilipat di atas dada - mendengarkan pembahasan si ketua kelas.

"Of course. Biar lebih cepat, yang berbelanja kita bagi menjadi dua tim. Tim satu belanja bahan makanan, tim dua belanja bahan untuk jus yang akan kita sediakan besok. Satu tim berisi dua orang, cewek dan cowok. Kalau tidak ada cowok yang ikut menemani, biasanya cewek-cewek suka lupa tujuan mereka apa karena keasikan mengobrol," jelas Remon. Sontak para gadis tertawa mendengar omongan Remon yang terlalu jujur.

"Angkat tangan yang bersedia belanja bahan makanan dan minuman!" Pandangan Remon tertuju pada dua orang yang mengangkat tangan.

"Oke, ada Chisa dan Deni yang bersedia berbelanja. Dua lainnya?"

Tivan sontak menoleh ke Chisa begitu mendengar Remon menyebut namanya.

"Nesa juga bersedia untuk berbelanja. Oke, kita butuh satu cowok lagi untuk menemani Nes--"

Cinta Salah KirimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang