01

123K 6.4K 269
                                    

Avandi Jarendra pemuda yang terkenal urakan dan tak kenal aturan, menjadi incaran guru BK menjadikan namanya dikenal dikalangan sekolah. Pemuda berumur 15 tahun ini bersekolah di SMA STARLIGHT sekolah terbesar di Jakarta berkat otak pintarnya.

Ya meskipun dia anak yang dikenal dengan kenalan nya namun jangan salahkan otaknya yang cerdas, maka dari itu pihak sekolah tidak mengeluarkan nya karna dia telah menyumbangkan banyak piala dalam bidang akademik maupun non akademik.

Sekarang pemuda itu berada dirooftop ya dia sedang membolos diikuti ketiga temannya.

Adrian Ramatha, salah satu teman Avan yang memiliki sikap lembut, tenang,namun jangan salah dialah yang paling seram ketika sudah marah.
Alvin Adison teman Avan yang memiliki sikap bobrok,usil jahil,dan playboy.
Austin Baker teman Avan yang memiliki sikap dingin,datar dan kasar pada orang tak dikenal namun itu tak berlaku pada Avan jika sudah berhadapan dengannya sikap nya hilang begitu saja.

Mereka bertiga sangat menyayangi dan menjaga Avan dan sudah mereka anggap Avan adik mereka sendiri karena Avan lah yang paling muda diantaranya, jangan salah keluarga mereka bisa dibilang keluarga Sultan namun tidak dengan Avan bahkan anak itu tidak tau dimana ayahnya yang dia tau hanya ibunya yang sudah tiada.

Tetttt

Tetttt

Tetttt

"Hufft cape gue untung dah bel."ucap Avan.

"Lah emang lu dari tadi ngapain tong macul? Perasaan Lo cuma duduk."sarkas Alvin.

"Lho suka suka gue lah lo kok kaya gak trima sih ngajak ribut ayo." Avan menggulung lengan seragam nya seakan ia akan berkelahi.

"Ayolah gue jabanin."Alvin ikut menggulung seragamnya.

Mereka sama-sama berdiri dan melayangkan tatapan permusuhan sedari tadi tidak ada yang memulai akan perkelahian namun hanya berputar-putar dan...

Kertas

Gunting

Batu

"Yak menang gue dan lo kalah traktir gue makan." Ya Avan dengan kepalan tangan gunting sedangkan Alvin kertas.

"Ck. Iya."

Sedangkan Adrian dan Austin hanya menatap mereka jengah, bukan hal mustahil lagi keduanya untuk cekcok atau sekedar saling mengejek meskipun begitu keduanya saling menyayangi, Avan yang tak terima jika ada yang menyakiti Alvin begitupun dengan Alvin yang akan menjadi orang pertama jika ada yang menyakiti Avan.

"Yuk ke kantin abang Alvin yang bayar."ujar Avan antusias dan menarik tangan Alvin diikuti kedua sahabatnya dibelakang.

"Ada maunya aja Lo manggil gue abang."dengus Alvin. Memang mereka menyuruh Avan untuk memanggil mereka dengan sebutan abang namun Avan menolaknya dan anak itu akan memanggil mereka abang semaunya.

"Bodo gak denger Avan pake kaca mata."Alvin mendengus mendengar jawaban Avan sedangkan kedua sahabatnya malah terkekeh pelan.

Setelah sampai dikantin mereka langsung duduk dipojok tanpa mempedulikan ucapan siswa lain yang membicarakan mereka.

"Udah sana lo pesen gue nasi goreng minumnya es jeruk."printah Avan pada Alvin.

"Ck iya, kalian mau apa?"tanya Alvin pada kedua teman nya yang lain.

"Samain aja."jawab Adrian. Alvin mengangguk dan berjalan ke arah stan nasi goreng.

Seketika suasana kantin senyap karena kedatangan senior dari UNIVERSITY STARLIGHT sekaligus anak dari pemilik sekolah memang gedung SMA dengan Kampus STARLIGHT berada dalam lingkungan yang sama dan kantin yang didatangkan Avan dan kawan-kawan pun dipertengahan antara SMA dan kampus.

'gila cuy hawanya dingin banget'

'cold banget sii'

'keturunan kelurga Wesley emang gak ngecewaain si'

Sedangkan Avan dan kawannya tak memperdulikan mereka entah mereka senior atau anak pemilik sekolah mereka tak takut toh sama-sama makan nasi, kecuali kalau makannya paku baru Avan takut.

Tak lama Alvin datang dan menyerahkan pesanan mereka dan memakannya dengan sesekali melontarkan lelucon dari Avan maupun Alvin dengan Adrian yang sesekali menimpali namun tidak dengan Austin yang banyak menyimak.

Avan tersentak kecil saat matanya tak sengaja bertubrukan dengan mata elang senior nya yang terkenal karena sikap nya yang dingin tak tersentuh dan tidak sengaja tersedak dengan makanannya sendiri.

Uhukk

Uhukk

"Nah kan bengek."ledek Alvin namun tak ayal anak itu mengelus punggung Avan.

"Gapapa Lo?"Adrian menyodorkan air pada Avan dan langsung diterima olehnya.

"Sakit gak tenggorokannya?"Austin menatap khawatir Avan karena wajahnya memerah.

"Gapapa."

Sedangkan Caesar Leon Wesley pemuda yang menatap Avan malah tersenyum miring melihat Avan dengan muka memerahnya yang terlihat menggemaskan dimatanya.

"Ngeliatin sapa Lo?"tanya Alden Leon Wesley adik kembar Caesar.

Caesar menunjuk Avan dengan dagunya temannya pun ikut menoleh mengikuti arah dagu Caesar.

"Oh Avan?"tanya Julian Ricolas salah satu temannya.

"Hm, Lo kenal?"tanya Caesar balik, entahlah dia merasa tertarik dengan pemuda itu.

"Dia kan sering masuk gosip lambe turah setiap kali gue scroll Instagram lambe turah SMA STARLIGHT tu anak yang selalu muncul gara-gara bikin ulah, dia pernah kasih permen karet dikursi guru, pernah juga dia ceburin wakil kepsek ke kolam ikan, dia juga yang pernah hampir bikin kelas XI IPA 4 kebakaran gara-gara main sepak takraw api dikelas."jelasnya seraya menggelengkan kepala.

"Kok gak dikeluarin?"tanya Alden ikut penasaran.

"Katanya sih meskipun dia nakal dan biang onar dia anak nya pinter bahkan sering nyumbang piala bidang akademik dan non akademik buat sekolah."jelas Juli.

"Mukanya gak cocok jadi biang onar wong imut gitu, cocoknya jadi adek gue."ujar Devian Janice.

"Iya sih emang mukanya imut banget dia juga masih 15 tahun."timpal Juli.

"Lo kok kayanya tau semua sih informasi disini sampe yang paling update pun lo tau duluan."heran Alden karna memang jika ia ataupun teman nya yang lain tanya pada Juli seputar berita yang viral ataupun tentang murid sekolah sini dia tau semuanya.

"Jelaslah dia tau orang dia admin lambe turah."papar Vian tertawa dan diikuti Alden.

"Fitnah Lo gue bukan admin cuma anggota garis bawahi anggota."Juli tentu saja tak trima ia dikatakan Admin meskipun ia termasuk anggota lambe turah.

"Sama aja goblok."Alden menonyor kepala Juli.

"Beda ya lebih banyak dosa admin soalnya dia yang paling banyak gibah."

"Bukan temen gue."sarkas Jevon Parker salah satu teman mereka yang memiliki sikap hampir sama dengan Caesar bedanya jika Caesar terkenal pendiam Jevon terkenal dengan mulut pedasnya.

"Gue juga,"

"Gue juga."

"Gue juga."

"Sialan Lo pada."

To be continue

Avandi Jarendra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang