DUA PULUH DUA || KUIS

26.1K 2.6K 172
                                    

🦩 Happy Reading 🦩

Dari sekian banyaknya murid Avan lah salah satu murid yang tidak menyukai yang namanya kuis dadakan, meskipun dia tergolong siswa yang pintar tapi jika dadakan seperti tahu bulat pun dia menjadi siswa yang bodoh dalam beberapa jam.

"Ini kuis apa tahu bulat sih serba dadakan."gerutunya pelan namun dapat didengar Austin yang memang sebangku dengan nya.

"Gak usah manyun gitu mau abang cium bibir kamu."goda Austin.

"Ih sejak kapan lo jadi gay, jangan-jangan lo selama ini baik sama gue karena lo suka sama gue kan, ih ngaku gak lo..."tuduhnya dengan wajah diseram-seramkan.

"Kenapa emang nya kalau gue suka sama lo.?"tantangnya membuat Avan membulatksn matanya sempurna.

"Jadi bener lo suka sama gue?"tanya Avan dengan wajah serius.

"Iya."jawab Austin dengan suara serak membuat Avan menjadi was-was.

"Ngapain maju-maju mukanya."Avan semakin panik saat Austin memajukan wajahnya dengan reflek ia juga memundurkan kepala hingga membentur tembok.

"Tapi boong."bisik Austin pada Avan dengan kekehan kecil.

"Ish kirain beneran bikin panik aja."Avan menabok keras bahu Austin yang baru saja menipunya.

"Dengarkan baik-baik, saya bagikan soal kuis sekarang dan jangan ada yang tengok kanan-kiri depan belakang atas bawah serong kanan serong kiri, saya memang tidak melihat siapa saja yang menyontek tapi ada Allah yang melihat dan siap memberi Azab pada kalian yang berani berbohong, PAHAM!!"ucap guru didepan membuat sebagian murid menelan ludahnya kasar.

Guru didepan mulai membagikan kertas berisi soal-soal yang akan membuat kepala muridnya menjadi hareudang hareudang hareudang panas panas panas, selalu selalu selalu panas dan hareudang.

Avan menatap ribuan huruf yang berjejer memanjang dengan pandangan malas, tangannya terangkat untuk memulai mengerjakan dengan memanfaatkan otaknya yang encek seencer bubur buatan ibu kantin.

Avan mulai membaca soal satu persatu dengan teliti.

"1. Bagaimana cara makhluk hidup berkembang biak dengan cara membelah diri?
Jawab: dengan operasi sesar."

"2. Tebu dan sagu menyimpan makanan pada batang sedangkan manusia menyimpan di?
Jawab: dikulkas."

"3. Apakah fungsi dari hati??
Jawab: tempat menyimpan cinta dan kasih sayang."

"Avan ini memang titisan Albert Einstein."pedenya dengan menggigit-gigit ujung tutup pulpennya.

"4. Apakah yang dimaksud dengan mamalia?
Jawab: ibu dari seorang anak yang bernama Lia."

"Apalagi ini??"tanya nya pelan.

"Kesan saya disekolah ini adalah sekolah ini sangat enak kalo gak ada guru nya."gumamnya sembari menulis perkataan nya dilembar jawaban.

Avan kembali meneliti lembar jawabnya yang sudah penuh dengan hasil pemikiran murni otak Avan yang jenius.

Dia berdiri dengan pedenya dan maju ke depan dengan lembar jawaban ditangan kanan nya, Dagu nya ia naikan menatap remeh teman nya belum keluar, lembar jawab nya dia kibaskan, ngeselin tapi muka Avan yang manis malah membuat mereka memekik gemas.

"Ini ibu Avan yang jenius ngumpulin pertama boleh keluarkan?oke makasih."ucapnya pede dan segera bergegas keluar sebelumnya melayangkan fly kiss pada teman dikelasnya.

Kakinya berayun santai dengan langkah zig-zag dengan bibir yang mengeluarkan suara nyanyian kecil yang terdengar ramah ditelinga, suara Avan tidak fals namun lebih dominan ke arah cempreng, ada halusnya dikit kata Avan.

Avandi Jarendra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang