TIGA TUJUH || RANDOMNYA AVAN

17.7K 1.8K 42
                                    

Ada yang tau gak cara ngeprivate part Wattpad atau emang sekarang gak bisa diprivate....༎ຶ‿༎ຶ

.
.
.
.

Mentari pagi sudah mulai mengintip jendela kamar yang tampak masih remang-remang karena pencahayaan yang kurang, sedangkan pemilik kamar masih memejamkan matanya erat seolah tak terganggu dengan sinar mentari yang menyorot wajah manisnya.

Pemuda yang baru masuk ke kamarnya tersenyum tipis menatap buntelan yang masih sibuk dengan dunia tidurnya, wajah lelahnya membuat nya tak tega membangunkan makhluk kecil yang sudah berhasil memasuki ruang hatinya.

"Avan bangun."bisik Rafif pada telinga adik bungsunya.

"Emhhhh..jangan ganggu.."leguh Avan menabok keras wajah sang abang.

"Bangun atau abang cium."ancamnya tak main-main.

"Gakmau jauh-jauh mulut abang bau eek dinosaurus."

Rafif menggeleng tak percaya mendengar ucapan nyeleneh adiknya, tentu saja mulutnya tak akan bau dia rajin menggosok giginya dengan pasta gigi khusus apalagi perawatan mahalnya tiap bulan untuk selalu menjaga kebersihan giginya mengigat dia seorang dokter.

"Oke gakmau bangun brarti kamu pilih opsi kedua."

Merasakan pipi nya dikecup berulang-ulang Avan membuka matanya sayu menatap tajam sang pelaku yang dengan brutal mengecupi wajah tampannya yang sudah tak suci.

Avan menabok lagi wajah sang abang kesal"Udah dibilang jangan ganggu ih."

"Sekarang mandi atau mau abang juga yang mandiin."

"Ck iya Avan mandi, ngapain Abang masih disini sana keluar ini kawasan Avan."Avan mendorong sang abang tanpa perasaan.

Rafif menggeleng pelan melihat kelakuan adik nakalnya, dia tak marah sama sekali bahkan pukulan adiknya sama sekali tak terasa untuknya.

Memilih meninggalkan kamar adiknya sebelum dia kembali terkena semprotan maut mulut kecil Avan yang pedas.

"Dimana Avan?"tanya Diana melihat putra keduanya berjalan sendiri.

"Lagi mandi sempet ada drama dikit."jawab Rafif diangguki Diana, wanita cantik itu sudah paham semua kelakuan Avan mengingat dia yang biasanya membangunkan putra bungsunya itu.

"Mommy selamat pagi anak tampan mu ini merindukanmu.."pekik Avan pelan sembari berlari kecil menghampiri mommynya.

Hidung Avan mengendus wangi mommynya yang selalu menenangkan"Mommy Avan rindu sekali dengan mommy cantikku ini."rengek Avan menggoyangkan pelukan keduanya ke kanan dan kiri.

Diana mencium kening putranya"Mommy juga rindu."

"Daddy tidak?"celetuk Hendrik dari arah belakang.

"Daddy Avan juga rindu dengan daddy, rindu uangnya tapi.."ungkap Avan antusias dinada akhir.

"Nanti Daddy transfer."respon Hendrik santai.

"Makan dulu nanti kita piknik dan barbeque an ditaman belakang."ujar Tasya tiba-tiba.

"Serius kita mau piknik? barbeque an masa siang-siang dalam rangka apa?"tanya Avan antusias.

"Gapapa dong sekalian rayain Ulang tahun mommy kamu."

"Ulang tahun mommy?kok Avan gak tau."sahut Avan sebal.

"Siapa suruh gak nanya."cetus Alden santai.

"Mommy ulang tahun?selamat ulang tahun mommy maaf Avan belum beli kado buat mommy Avan gaktau hari ini mommy ulang tahun, hari ini doa dulu ya?kadonya menyusul besok."ucapnya merasa bersalah.

Avandi Jarendra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang