EMPAT BELAS || CELAKA

34.1K 3.3K 180
                                    

🦩 Happy Reading 🦩


Setelah berbaikan Avan anak itu tengah bermanja dengan Austin kepala nya dia senderkan ke bahu nan tegap itu dan juga mulutnya yang tak henti menyedot susu kotak ditangannya.

Matanya memejam menikmati angin yang berhembus menerpa wajah manisnya,Udara yang cukup sejuk dengan elusan Austin dirambutnya mendatangkan rasa kantuk pada Avan, mata anak itu terasa berat sesekali ia menguap.

Mereka tengah bersantai dirooftop dan melupakan tujuan awal mereka ke sekolah untuk belajar beganti tujuan menjadi untuk bersantai.

"Tidur tuh."tunjuk Alvin dengan dagunya, sedari tadi ia memperhatikan Avan sembari menyesap minuman kalengnya.

Austin menoleh kesamping tepatnya ke arah bahunya bibir nya tersenyum lembut menatap wajah damai Avan saat tertidur bibir anak itu sedikit terbuka. Fokusnya terbuyar saat mendengar decitan pintu yang terdengar kasar, Caesar sebagai pelaku hanya memandang dengan wajah datar khasnya, diikuti Alden dan Azka dibelakang nya.

"Adek gue."singkatnya.

"Hm."dehem Austin seraya menunjuk Avan dengan dagunya.

Caesar mengangkat pelan tubuh Avan dalam gendongannya dengan mudah, dibalas dengan dengusan Austin yang terdengar hingga ketelinganya namun ia tak peduli.

"Balik."Caesar membawa Avan meninggalkan ketiga orang disana yang menatap nya kesal.

"Lo liat waktu kita sama Avan jadi berkurang."decak Austin. Alvin dan Adrian hanya mengangkat bahunya tanda tak tau.

.....

Mereka memasuki mansion bergaya eropa milik keluarga Wesley dengan Avan yang berada digendongan Caesar, anak itu tampak tak terusik sama sekali.

Disana, diruang tamu terdapat anggota keluarga wanita yang tengah bersantai dengan tangan yang membolak-balikan majalah fashion ternama. Diana yang pertama menyadari mereka pun menoleh.

"Kenapa adeknya?"tanya Diana, mengalihkan pandangan yang lain ke arah Avan.

"Tidur."singkat Caesar dan melanjutkan langkahnya ke arah kamar.

"Bersih-bersih sana terus makan."titah Diana pada putranya yang lain.

"Iya mom."

Caesar meletakkan adiknya dengan gerakan pelan, dia mengelus punggung sempit adiknya saat ia menggeliat.

Dia mengecup kening adiknya pelan sebelum benar-benar meninggalkan kamar Avan.

......

Suasana malam dikediaman keluarga Wesley tepatnya ruang keluarga tampak ramai karena ulah bungsu mereka, ada saja kelakuan anak itu yang membuat semua panik, seperti saat ini anak itu tengah duduk didalam lemari kecil yang berada disana. Anak itu tengah merajuk karena tak diperbolehkan keluar.

"Sayang sini keluar dulu yuk nanti susah nafasnya."bujuk Diana yang berjongkok didepan lemari itu.

"Gakmau."Avan menggeleng ribut, dia tak akan keluar sebelum mereka mengijinkan nya keluar.

"Avan jangan keras kepala sekarang keluar."Caesar menatap tajam adiknya yang tengah merajuk.

"Ngapain ngomong sama Avan kita musuhan ya."ketus Avan seraya menunjukkan jari tengah nya.

"Sini dek keluar dulu main sama abang aja."bujuk Azka seraya menunjuk bola dipojok ruangan.

"Gak usah ngadi-ngadi udah malem bege."Alden menonyor pelan kepala sepupunya.

"Kalau gak dibolehin keluar Avan mau kabur aja."ancam Avan bersedekap dada, mereka yang mendengar itu melototkan matanya.

Hendrik menghela nafas pelan melihat sifat keras kepala putra bungsunya.

Avandi Jarendra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang