06

50.4K 4.3K 84
                                    

"Sakit oy."protes Avan saat bibirnya ditepuk pelan Caesar.

"Lebay."singkat nya.

"Ngapain lo disini?"tanya Avan ulang.

"Yang sopan saya lebih tua dari kamu."tegur Caesar tajam namun tak membuat Avan takut melainkan memasang wajah menantang.

"Ogah."tolak Avan,

Brakk'

Sebelum Caesar menjawab perkataan Avan pintu UKS lebih dulu dibuka dengan kasar dan siapa lagi pelakunya jika bukan teman-teman Caesar.

"Buset lo ngapain anak orang bos."tuduh Juli.

"Iyalah anak orang yakali anak monyet."celetuk Avan. Mereka menoleh ke arah sumber suara Avan yang merasa diperhatikan hanya menatap mereka polos.

"Apa?"tanya Avan polos nyerempet ke bego.

"Avan kan lo ngapain disini?"tanya Juli.

"Numpang bernafas."jawab Avan asal.

"Gue kira lo bakal jawab numpang berak."timpal Alden menyauti.

"Terlalu pasaran kaya muka lo."santai Avan, mereka tertawa mendengar perkataan Avan lain dengan Alden yang kini mukanya masam.

"Psstttthhhhhh...muka lo dikatain pasaran dong."tawa Juli menistakan Alden.

"Bangke lu cil."Alden menyentil pelan jidat Avan.

"Kaya bau jigong Lo dong bangke."sekali lagi mereka tertawa melihat Alden yang ternistakan.

"Sorry ya jigong gue bau dolar emang jigong Lo bau retjeh."

"Wangian juga jigong gue wangi surga gak kaya Lo wangi neraka."

"Iya lo suci bersih tak bernoda sedangkan gue manusia penuh dosa puas Lo."

"Puas banget."bangga Avan, mereka terkekeh melihat tingkat Avan.

Jevon menghentikan kekehan kecilnya dan menyerahkan bubur pesanan Caesar yang diterima baik empunya.

"Thank."singkat Caesar yang dibalas anggukan.

"Buka mulutnya."Caesar menyendokan bubur dan mengarahkan pada mulut Avan.

"Gak mau Lo aja yang makan."Avan menutup kedua mulutnya dan menggeleng kan kepala, ia tak akan mau memakan makanan lembek itu.

"Gak ada penolakan sekarang buka mulutnya atau abang paksa."bujuk Caesar dengan suara dingin, dia tak suka perintah nya ditolak, sikap itu sudah melekat dalam dirinya semenjak dia kecil. sedangkan keempat teman Caesar hanya memperhatikan perlakuan Caesar pada adik kelas mereka yang terlihat berbeda terkesan lebih lembut?.

"Gamau Abang."ucap Avan tanpa sadar memanggil Caesar dengan sebutan abang.

"Abang?"tanya Caesar memastikan dia tak salah dengar kan? Avan sudah memanggilnya abang ada perasaan senang saat mendengar ucapan abang keluar dari mulut mungil Avan.

"Emmm abang gak boleh ya?"

"Boleh banget mulai sekarang sampai seterusnya panggil abang."ucap Caesar tak sadar mengecup pelan pelipis Avan, sedangkan yang lain menatap Caesar tak percaya.

Avandi Jarendra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang