DUA SATU || PENJELASAN

27.1K 2.7K 136
                                    

Baaaa:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baaaa:v

🦩 Happy Reading 🦩

Avan meneliti lagi penampilan nya dari bawah hingga ke atas, kaos hitam polos dipadu dengan kemeja hitam polos dan juga celana jeans panjang hitam juga membuat penampilan Avan seperti orang akan melayat.

Rambutnya yang sedikit basah ia sisir sedikit menggunakan jari-jarinya, rambutnya yang sedikit berponi membuat kesan manis dalam diri Avan.

Penampilannya saat ini akan membuat siapa saja terpesona, perpaduan wajah manis dan look yang fashionable membuat nya terlihat mencolok, apalagi barang yang dikenakan dari brand terkenal tentu saja itu rekomendasi dari mommy-nya.

"Terpesona...aku terpesona...memandang- memandang wajahku yang manis.."nyanyi Avan seraya menaik turunkan alisnya pede.

"Akan pergi kemana manusia tampan ini sekarang??"tanya nya pada pantulan dirinya dicermin.

Siang ini, jam ini menit ini dan detik ini Avan akan menemui sahabatnya untuk meminta penjelasan mengenai seseorang yang ia lihat kemarin, ia sudah mengkode mereka dengan acara ngambek namun nyata nya satu pun dari mereka tak ada yang mengerti kode keras darinya.

Karena itulah ia memutuskan untuk menghubungi mereka untuk bertemu dicafe tempat favorit mereka sejak dulu bahkan sampai sekarang.

Ia sekarang hanya perlu mencari alasan agar diijinkan keluarganya terutama Daddy-nya agar bisa pergi tanpa pengawasan atau salah satu abangnya, bisa diledek Alvin habis-habisan dia jika ketahuan dirinya masih dikawal.

"Semoga diijinin bawa motor sendiri."pinta nya dengan mengadahkan tangannya ke atas.

"Aamiin.."

Avan mengayunkan kakinya pelan, langkah nya membawa dirinya ke ruang kerja Daddy-nya,karena dia tau hari ini Daddy-nya tak berangkat ke kantor, entahlah kata mommy-nya semenjak dirinya hadir dalam keluarga ini Daddy-nya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah ketimbang berkencan dengan berkas-berkas.

"Om Daddy didalam?"tanya nya pada bodyguard yang berjaga didepan ruang kerja Daddy-nya.

"Ada tuan muda, mau saya panggilkan?"

"Gak, Avan mau masuk aja."ujarnya dibalas anggukan. Dengan segera bodyguard itu langsung membuka kan pintu untuk tuan kecilnya.

Avan berdecak kesal menatap Daddy-nya yang tengah berkutat dengan laptop berlogo apel digigit itu, percuma dirumah jika sama saja hanya berduaan dengan laptop dan berkasnya, bahkan kehadirannya tak disadari olehnya.

"DaddyAvanmintaijinmaukeluar."ucapnya cepat tanpa rem, membuat Hendrik yang semula fokus pada laptopnya beralih pada putra bungsunya yang sudah terlihat rapi.

"Mau kemana?"tanya nya datar.

"Avan mau main sama sahabat Avan, tapi gakmau pake supir sama bodyguard."

Avandi Jarendra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang