TIGA SEMBILAN || CEMBURU

18.3K 2K 44
                                    

Hiii i'm back dengan membawa sejuta kebahagiaan eaaa....

Ada yang samaan lagi daring gaaa??
Yang daring sama luring semangat ya bestiee....





Avan berjalan memasuki mansion dengan riang sesekali dia melompat melemparkan paper bag ditangannya lalu menangkapnya kembali bahkan semua bodyguard dan maid yang berlalu larang dia sapa menggambar kan betapa senangnya hati dia sekarang.

"Siang paman."sapa Avan pada supir yang biasanya mengantar mommynya.

"Pagi tuan muda,tampaknya tuan muda sedang happy sekali apa itu benar?"

"Tepat sekali, Avan emang lagi bahagia, mommy nya Avan ada kan??"Avan tersenyum lebar menantikan ekspresi mommynya nanti.

"Ada tuan muda nyonya sedang berada ditaman."beritahunya.

Avan mengangguk mengerti dia sudah tahu tabiat mommy nya yang memang gemar mengoleksi tanaman, bahkan sebagian dari taman adalah bunga dari hasil mommynya menanam nya sendiri.

"Avan kesana dulu paman dadahh..."Avan melambaikan tangannya berjalan ke arah mommy nya berada.

Alis Avan menukik tajam melihat mommynya tak sendiri melainkan dengan bayi digendongan mommynya bahkan sesekali didaratkan nya ciuman pada bayi itu membuat mommynya tertawa seketika semangat yang membara kini kian meredup.

"Mommy."panggil Avan pelan.

Diana menoleh mendengar suara lirih putra bungsunya yang tengah berdiri dengan bahu meluruh kebawah, tatapan lembut tak lupa dia berikan pada putra kesayangannya.

"Sini sayang."Diana mengkode Avan untuk mendekat dengan tangannya.

Avan menatap bayi digendongan mommynya cemberut"Mommy dia siapa kok bisa ada disini?mommy sama Daddy punya anak baru ?adeknya Avan dong?Tapi Avan kok gak pernah lihat mommy hamil masa tiba-tiba punya bayi."

"Ini emang adeknya Avan tapi bukan anak mommy sayang."jawab Diana semakin membuat Avan bingung.

"Dia anak daddy tapi bukan sama mommy?"

Diana menabok pelan bibir anaknya yang asal ceplos"Husstt gak boleh ngomong gitu nanti Daddy denger marah."

"Terus anak siapa dong?"

"Ini anaknya Tante Dewi sepupu mommy."

Avan mengangguk paham"Terus kenapa dititipin disini?"

"Tante Dewi dan suaminya harus pergi kondangan sebentar karena sebentar lagi sore jadi mamanya nitipin dia disini."jelasnya dengan rinci.

"Mom Avan ma---

"Bentar sayang baby nya nangis..."ucapan Avan terpaksa terpotong mendengar tangisan nyaring bayi laki-laki tampan itu.

Setelah memastikan suara tangisan itu mereda Avan sudah tersenyum bersiap mengeluarkan suaranya...

"Ini bu----

"Yah baby-nya ngompol Avan masuk kamar dulu ya mommy mau bawa baby nya ke kamar buat ganti popok, Avan jangan lupa makan."Diana mengelus rambut halus Avan sebelum pergi.

Bahu Avan meluruh tak mendapat perhatian mamanya bayi tampan itu mampu mengalihkan semua perhatian mommy nya dari nya dia tak suka mommy nya lebih mementingkan orang lain ketimbang dirinya.

Netra bulat Avan melirik paper bag ditangannya bersiap untuk membuang nya namun dia urungkan mengingat dia harus rela menjual motor kesayangan nya hanya untuk membeli hadiah untuk mommynya.

Avandi Jarendra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang