DUA PULUH || BADMOOD

29.3K 2.8K 104
                                    

Selama masih melihat senyum mommy, hidup ini baik-baik saja;)

~ Avandi Jarendra Wesley ~

🦩 Happy Reading 🦩

"Aku punya abang."

"Ada 5 orang."

"Gantengnya gak nahan yang liat sampe pingsan."

"Sifatnya beragam aneh gak ketulungan."

"Tapi yang paling tampan."

"Avandi Jarendra Wesley seorang."

"Enggak ya abang juga tampan, sexy, dompetnya juga tebel."sahut Azka dari arah belakang, menghentikan nyanyian Avan.

"Ishhh kalian ini aku yang glowing, pacarnya dua belas tuh diem aja kalian tuh lebay."entah datang dari mana Alden hingga ikut menyauti.

"Kalau gak karena daddy kamu gak akan tampan, jadi daddylah yang paling tampan."Avan melirik ke samping saat daddynya ikut menyauti nyanyiannya, entah sejak kapan semua orang sudah berkumpul didekat kolam. Memang posisi awal Avan berada didekat kolam renang yang berada tepat disamping mansion.

"Mami yang paling cantik aja diem, kalian yang burik kebanyakan sombong."Tasya mengibaskan rambut penjangnya hingga menenai wajah Azka.

"Udah-udahlah diem sekarang duduk kalau gak mau mommy ceburin ke kolam satu-satu."ancam Diana yang langsung membuat semua kicep.

"Jangan galak-galak mom kemarin Avan lihat berita ibu-ibu habis marah-marah besoknya meninggal."

"Karena darah tinggi?"

"Karena pantatnya meledak."

"Gak ada hubungannya Saepul."damprat Azka seraya menarik pelan pipi adiknya.

"Iya emang Avan gak ada hubungan sama Saepul."jawab Avan polos nyerempet ke bego.

"Gemes deh jadi pen numbalin."ujar Azka seraya menarik bibir adiknya.

"Sakit goblok."seru Avan tak sadar, ia merasakan bulu kuduknya yang meremang ia mengedarkan pandangannya, manik bulatnya terpaku pada manik hitam pekat milik Caesar yang kini tengah menatapnya tajam, ia sedikit meringis dan merutuki mulutnya yang tak bisa dikontrol.

"Bahasa nya!"tegur Caesar dengan nada dingin.

"Peace bang keceplosan."cengir Avan dengan menunjukan dua jarinya.

"Mom nyante-nyante gini enaknya bikin rujak mangga muda."celetuk Avan tiba-tiba.

"Kaya orang ngidam, tapi betul juga abang juga pengen ngemil."sahut Alden menyengir.

"Dih sok-sokan ledekin kalau ujungnya mau juga."

Diana melirik yang lain untuk meminta persetujuan dibalas anggukan.

"Boleh deh bentar ya mom panggil maid biar bantu beli buahnya."Avan mengangguk menganggapi ucapan mommy-nya, namun sedetik kemudian dia menggeleng.

"Avan aja yang beli mom."pinta Avan dengan senyum manisnya, ia langsung berdiri tepat didepan mommy-nya.

"Kamu disini aja."Andre menarik tangan adiknya untuk duduk dipangkuannya.

"Gakmau kasihan maidnya biar Avan aja."alibi Avan.

"Bilang aja mau jajan."cibir Alden.

"Abang kalau ngomong kok suka bener sih."kesal Avan seraya menggigit tangan Andre-abangnya yang melingkar diperutnya.

"Yaudah kamu yang beli ditemenin...

"Aku aja mom."sela Andre memotong ucapan mommy-nya.

"Yaudah sana."

Avandi Jarendra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang