tiga

1K 261 25
                                    

"Perbedaan Asahi sama es batu? Gak ada."

🍃🍃🍃

Kamu mengikuti Asahi jauh dari belakang. Untungnya Asahi jalan kaki, jadi Kamu bisa ngikutin dia.

Alasan Kamu ngikutin dia itu karena Kamu ngerasa penasaran banget. Untuk mengobati rasa penasaran Kamu, minimal tau rumahnya gitu lah. Atau syukur-syukur Kamu bisa kenal deket sama Asahi.

Jujur, demi apapun, Kamu ngerasa Asahi itu orang nya beda aja gitu lho. Kamu mau ngebuktiin tentang apa yang dibilang sama Rara tadi, tentang gelar dia yang katanya "Cowok paling dingin se sekolah".

Ini pertama kalinya Kamu tertarik dengan hal yang ada unsur dinginnya. Baru kali ini Kamu tiba-tiba ngerasa penasaran.

Mata Kamu masih senantiasa mengamati langkah Asahi yang terkesan santai. Kepalanya sedikit manggut-manggut, efek dari musik yang mengalir ke headshet yang nyumpel telinganya.

Kalo gini, Kamu jadi santai juga kan ngikutinya, bahkan sesekali Kamu masih bisa lirik sana-lirik sini, menikmati orang-orang yang menikmati pemandangan di dekat sekolah Kamu.

Di dekat sekolah Kamu tuh ada taman gitu, tamannya random. Gak cuma siswa atau siswi aja yang dateng ke taman itu, tapi semua orang juga bisa kok buat sekedar santai-santai atau leha-leha di taman itu. Karena taman itu adalah fasilitas umum.

"DUGH!"

"Aw!"

Lagi asyik-asyiknya keasyikan sama taman, Kamu tiba-tiba nabrak lagi sesuatu yang tidak Kamu expect.

Kamu terjatuh lagi, total 2 kali jatuh dalam satu hari. Pertama di lantai koridor, kedua sekarang, di trotoar.

Kamu mengusap-ngusap kaki Kamu yang belum pulih abis jatuh juga tadi.

"Lo lagi.."

Suara seseorang menyadarkan lamunan Kamu. Kamu melotot, terus tiba-tiba inget, tadi Kamu lagi ngikutin Asahi.

Kamu mendongak, menatap mata yang sedang menatap Kamu tajam.

"Ngapain lo?"

Asahi mergokin Kamu ges. Tadi Asahi ngerasa ada yang ngikutin dia, jadi dia berniat buat berhenti dulu berjalan dan nengok ke belakang. Saat nengok ke belakang, Asahi mendapati Kamu yang lagi fokus ke taman.

Saking asyiknya, Kamu sampe gak tau ada Asahi yang diem liatin Kamu, sampe akhirnya tabrakan itu terjadi.

"Eh, hehe."

Kata Kamu, terus buru-buru beranjak dari kubur. Eh

Asahi masih menatap Kamu. Kamu jadi takut ditatap sama Asahi. Kamu jadi nunduk-nunduk gitu.

"Kenapa lo?"

Asahi malah jadi aneh ke Kamu.

"Gue pengen jadi temen lo, boleh?"

Kata Kamu to the point. Asahi hanya berekspresi datar.

"Buat apa? Nguntungin gue gak?"

Kamu melotot natap Asahi. Gak habis fikir, pengen temenan aja perhitungan banget.

"Gak nguntungin sih.. tapi kan ma-

"Gak usah temenan sama gue. Gue gak suka punya banyak temen."

Kamu sweatdrop lagi, gak ngerti lagi sama Asahi.

"Sombong banget sih lo!"

Ketus Kamu akhirnya, karena udah emosi banget liat muka datar sama omongan-omongan pedesnya. Berasa lagi ikutan ajang cari bakat.

Asahi tersenyum tipis dan kembali memutar bola matanya malas. Kamu cuma merutuk di dalam hati, ini kenapa Asahi kok nyebelin banget anjir?

"Terus kenapa?"

"HIIIHHHHH."

Kamu meremas jari Kamu satu sama lain di depan muka Asahi dengan gemas. Niatnya mau nyakar, tapi Kamu sadar ini tempat umum.

"HIIIHHHH GEMES GUE SAMA LO ASAHIIII!"

Kamu masih meremas jari Kamu satu sama lain di depan mukanya. Raut wajah Kamu sudah begitu kesal.

"Dasar aneh."

Kamu makin melotot ketika Asahi berkata begitu.

"LO!"

Jari telunjuk Kamu tepat berada di depan hidung Asahi.

"FUCK!"

Kamu ngedorong kening Asahi dengan telunjuk Kamu. Asahi yang mendapat perlakuan itu jadi ikut-ikutan kesel sama Kamu.

"Berani-beraninya."

"PLETAK"

"AW! HIHHHHHH!"

Kening Kamu di sentil sama Asahi. Mana keras lagi, gak punya perasaan banget.

Asahi sedikit tertawa melihat Kamu yang kesetanan karena ulahnya.

"Bye aneh."

Asahi tak peduli lagi saat itu, ia kembali melangkahkan kakinya, melanjutkan perjalanan.

Sementara Kamu diem, hati Kamu bergemuruh, emosi, marah, campur aduk pokoknya.

"Liat aja nanti, bakal gue bales."

Kata Kamu masih ngusap-ngusap kening yang tadi kena sentil.

🍃🍃🍃

DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang